Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pendakian Gunung Talamau: Mendaki Gunung Emas di Negeri Ophir

19 April 2016   20:57 Diperbarui: 2 Januari 2021   14:53 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdasarkan pengalaman, tim pendakian paling solid berjumlah tiga orang. Kali ini bersama Son Samurai (kanan) dan Ardie (tengah) (dokpri)

Di Pos Rindu Alam

Kami bertiga memulai perjalanan dari tepi sungai yang ada sulingan nilamnya (karena itu dikenal pula dengan pos "Sulingan") tepat pukul 7.30 WIB, Sabtu (16/4/2016), setelah sebelumnya sarapan pagi di sini. Setelah pos ini trek mulai memasuki hutan belukar dan kemudian hutan rimba. Karena itu bagi yang kemalaman di sini sangat disarankan untuk bermalam.

Trek dari pos Sulingan menuju pos Rindu Alam mulai diwarnai tanjakan dengan sesekali bonus trek mendatar. Pertama menyeberangi sungai kecil, menanjak mengikuti jalan tanah bekas boldozer namun telah semak belukar, lalu masuk ke perkebunan kopi yang tak dirawat, setelahnya sampai di dekat ladang yang telah bersemak dan ada pohon besarnya. Waspada nyasar di titik ini.

Pos Sulingan di tepi sungai, setelah 3-4 jam perjalanan (dokpri)
Pos Sulingan di tepi sungai, setelah 3-4 jam perjalanan (dokpri)
Akan ditemui jalan setapak cukup jelas ke arah kanan. Jangan ikuti jalan ini, karena akan nyasar menuju ladang petani di kaki Talamau. Ikuti jalan lurus menuju lembah, yang pintu masuk ke jalan ini kebetulan, hari itu, sudah tertutup semak belukar. Oleh sebab itu kami sempat terpancing ambil jalur ke kanan dan nyasar. Untung segera sadar dan balik lagi ke titik awal, simpang tadi, lalu ambil jalur lurus menuju punggungan hingga akhirnya turun ke sungai kecil.

Sesampai di sungai kecil, ikuti trek jalan setapak kurang begitu jelas tapi tetap terlihat, persis naik menanjak ke atas punggungan. Tak lama kemudian akan ketemu ladang kopi kembali. Lurus saja. Lalu kembali menanjak. Selesai tanjakan akan ketemu punggungan. Di punggungan inilah pertemuan jalur Lubuk Landua yang kami ikuti dengan jalur Piaga (Desa Pinaga).

Sebagai catatan kaki, untuk saat ini baru ada dua jalur pendakian Talamau, yakni: jalur lama di Desa Pinaga dan jalur baru Lubuk Landua. Jalur Lubuk Landua lebih moderat dan pendek dibandingkan jalur Pinaga yang lebih ekstrim dan jauh, bedanya sekitar dua jam perjalanan. Ke depan, KPA Pelangi yang dimotori Buya Masnil akan membuat trek baru yang lebih singkat menuju puncak gunung Talamau, diperkirakan sekitar tujuh jam saja.

Di pertemuan kedua jalur ini ambil arah ke kanan, ke arah puncak Talamau. Arah ke kiri berarti menuju Desa Pinaga, titik start pendakian jalur Pinaga. Trek ini agak landai pada awalnya dan berangsur mulai sedikit menanjak hingga sampai pos Rindu Alam. Butuh waktu antara 2-2,5 jam dari pos Sulingan hingga sampai ke pos Rindu Alam.

Pos Rindu Alam di bawah pohon besar, di samping kanan ada sungai (dokpri)
Pos Rindu Alam di bawah pohon besar, di samping kanan ada sungai (dokpri)
Kami tiba di pos Rindu Alam tepat pukul 10 WIB. Pos ini ditandai oleh plang tanda nama pos yang dipakukan di batang pohon besar di sebelah kiri. Area posnya sendiri tidak terlalu luas, paling muat sekitar empat tenda ukuran sedang. Di sebelah kanan pos, menurun ke bawah lembah, ada sungai jernih untuk tempat menambah persediaan air di perjalanan selanjutnya atau untuk memasak di pos ini.

Ada baiknya di pos ini beristirahat dulu menyiapkan tenaga untuk trek panjang menuju pos Bumi Sarasah. Istirahat sekalian membersihkan pacat di kaki. Pasalnya, mulai dari pintu rimba mulai diwarnai banyak pacat.

Titik start pendakian

Titik awal pendakian dimulai dengan mendaftar di pos pendaftaran yang dikelola oleh KPA Pelangi (Jalur Lubuk Landua) dan KPA Walet (Jalur Desa Pinaga), dimana kedua pos pendaftaran ini sama-sama dibina atau berkerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat.

Saya dan rekan pendakian kali ini mendaftar di KPA Pelangi. Basecampnya tepat di samping Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman atau di samping Kantor DPRD Kabupaten Pasaman Barat. Di Basecamp KPA Pelangi ini bisa juga untuk repacking, melengkapi logistik, mandi dan istirahat sebelum memulai pendakian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun