Sangat dianjurkan pendaki membawa masker N95 atau sejenisnya. Terutama bila pendaki hendak muncak melewati "jembatan neraka" tadi. Lebih aman lagi bila bawa oksigen tabung. Tak terbayangkan andai tumbang di jembatan neraka ini, jatuh ke jurang yang dibawahnya mengepul uap belerang sangat panas.
Setelah melewati"jembatan neraka", sampai di bukit kecil, naik ke atasnya, terus saja turuni lembahnya, lalu naik lagi ke puncak bukit, dan terus saja ke jalur trek sebelah kiri menuju puncak 2597 mdpl yang ditandai papan plang dan bendera merah putih sisa acara 17 Agustus 2015 lalu.
Area di puncak 2597 mdpl tidak cukup luas. Perkiaraan saya, di musim pendakian yang ramai, seperti tanggal 17 Agustus dan tahun baru, puncak ini akan disesaki orang. Dibutuhkan kehati-hatian ekstra supaya tidak terpleset ke kiri-kanan yang terdiri jurang sangat dalam.
Salah satu ciri khas pendaki di Sumbar, selain keramahannya dengan panggilan "pak", etiket sosialnya perlu ditingkatkan. Ini kalau boleh sedikit mengkritik. Kebanyakan pendaki akan nanyi-nyanyi atau teriak-teriak semalam suntuk. Suara bising masuk dalam tenda seperti toa, bikin tak bisa istirahat, padahal keesokan paginya akan summit.(*)Â
SUTOMO PAGUCI
Artikel Terkait:
Pendaki: Trek Gunung Talang Jahat!
Pemandangan Spektakuler di Puncak Gunung Talang