Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sitok dan Liberalisme: Antara Pandangan Hidup dan Politik

4 Desember 2013   14:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:20 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap manusia memang disertai kebebasan untuk bertindak. Namun bersamaan kebebasan itu dibatasi oleh hak-hak orang lain. Ketika kebebasan berbenturan dengan hak orang lain maka saat itulah hukum dapat bertindak.

Dalam pandangan kaum fundies (fundamentalis) ataupun orang yang kurang paham, liberalisme sama sekali jelek dan tak ada manfaatnya. Mereka lupa, bahwa mereka bisa bebas berbicara dan menuliskan pikiran di berbagai media berkat konsep liberalisme dalam pengertian kebebasan berpikir dan berekspresi yang dijamin konstitusi negara.

Coba saja kaum fundies dibungkam, tak boleh membentuk organisasi, tak boleh menulis, dst, kemungkinan besar mereka akan keberatan. Sedangkan organisasinya diwacanakan akan dibubarkan saja mereka sudah teriak-teriak dan main ancam.

(Sutomo Paguci)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun