Andai sosok manusia dibagi jadi dua jadilah emosi dan rasio. Secara emosi aku tak suka perbedaan atau kritik. Bikin ego terusik. Maunya seragam semua. Namun, rasioku mengatakan lain. Bahwa kritik suatu keniscayaan dan harus diterima, sebagai lawan tanding, guna mencapai taraf kekuatan tertentu. Jika tak ada lawan tanding sulit tercapai kekuatan yang hebat. Amerika Serikat kuat karena menerima keragaman sebagai bagian dari dirinya. Orang yang gemar menerima kritik biasanya pribadi yang lebih kuat dibandingkan si antikritik. Kritik upama bulu ketek. Walaupun kurang indah dilihat dan bau tapi ia menjadi bagian sehari-hari seseorang. Lama-lama bersamanya malah tak bau lagi. Tinggal dibiasakan saja. Makin dibiasakan makin nyaman. Jika tak nyaman-nyaman juga, ya, silahkan bercukur. Perumpamaan di atas tentu sesuka-suka saya saja. [caption id="attachment_186236" align="aligncenter" width="300" caption="Bulu ketek Paris Hilton yang meranggas (photodewasa.com)"][/caption] [caption id="attachment_186237" align="aligncenter" width="300" caption="Bulu ketek Drew Barrymore yang terawat apik (photodewasa.com)"]
![1341378040185919883](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556ceb770423bd5a708b4568.jpeg?t=o&v=770)
![13413781381327972472](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556ceb780423bd5a708b4569.jpeg?t=o&v=770)
![1341379845239231358](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556ceb790423bd5a708b456a.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI