Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Apa di Muskitnas ?

25 Januari 2025   05:00 Diperbarui: 25 Januari 2025   14:29 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Boedi Oetomo (dokpri ) of 


Apa itu Muskitnas ? Muskitnas adalah kependekan dari Museum Kebangkitan Nasional. Museum ini berada di Jakarta, tepatnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Museum ini mulai dibuka tahun 1998, dengan menempati bekas gedung sekolah kedokteran Stovia, yang berupa sekolah dan asrama.Karena pengembangan dan kemajuan sekolah kedokteran Stovia, yang merupakan pendidikan calon-calon dokter pribumi yang setelah lulus disebarkan untuk pelayanan kesehatan di seluruh Hindia Belanda, Maka gedung dipindahkan ke jalan Salemba, tepatnya di Gedung FKUI. Dan memang sekolah kedokteran Stovia adalah cikal bakal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dengan rumah sakit praktek adalah RS Cipto Mangunkusumo.

Muskitnas (sumber gambar: Taufik)
Muskitnas (sumber gambar: Taufik)

Tujuan pendirian Muskitnas adalah untuk memperingati awal perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Pergerakan untuk memperoleh kemerdekaan, berawal dari sekolah Stovia, melalui organisasi Boedi Oetomo yang berdiri pada tahun 1908.

Muskitnas memiliki koleksi lebih dari 1.200 benda-benda sejarah, seperti dokumen-dokumen historis, seperti buku Max Havelar, foto-foto dan lukisan, benda-benda yang pernah digunakan tokoh-tokoh perjuangan, reproduksi bangunan dan monumen bersejarah, serta koleksi pakaian dan peralatan perjuangan.

Saat kita memasuki pintu utama, kita harus membeli tiket masuk. Lalu bergerak ke araht kanan untuk melihat koleksi Stovia dan ke arah kiri untuk melihat sejarah Kebangkitan Nasional.

Pada sesi Stovia, kita bisa menyaksikan ruang guru yang didominasi bangsa Belanda. Di ruangan rapat guru itu pula dibahas rencana untuk mengeluarkan Soetomo, pemuda tokoh pergerakan, namun dibatalkan karena bila Soetomo dikeluarkan maka siswa-siswa lain akan melakukan aksi keluar sekolah juga. Kita juga dapat melihat kantor Kepala Sekolah.

Diorama (dokpri)
Diorama (dokpri)

Pada sekolah Stovia siswa-siswanya berasal dari lulusan sekolah dasar atau sekolah rakyat, laki-laki, dan sanggup berbahasa Belanda. Siswa-siswa belajar dan tinggal di asrama, selama belasan tahun (tiga tahun setara SMP, tiga tahun setara SMU, dan sekitar tujuh tahun setara sekolah kedokteran).

Karena syarat harus bisa berbahasa Belanda, maka rata-rata siswa adalah dari golongan ningrat atau orang terpandang, seperti putra Bupati / Residen.

Pada awalnya siswa-siswa berasal dari Jawa dan Sumatera, lalu berkembang ke Sulawesi dan Maluku.

Siswa yang berprestasi diangkat menjadi Primus, setara asisten pengajar, yang mengajar pada sore dan malam hari untuk memberikan penjelasan kepada siswa-siswa lain.

Karena perempuan saat itu masih dianggap sebagai golongan kelas dua, maka pada mulanya Stovia hanya menerima siswa laki-laki. Sebenarnya, Kartini, tokoh pergerakan perempuan asal Jepara ingin masuk Stovia, karena cita-citanya sejak kecil ingin menjadi dokter.

Akhirnya mulai tahun 1912, Stovia menerima siswa perempuan. Siswa pertama dan sekaligus dokter perempuan pertama Indonesia adalah Marie Thomas, seorang perempuan asal Manado, Sulawesi Utara.

Ruang pamer juga memperlihatkan ruangan kelas Stovia yang digunakan untuk rapat para pemuda, hingga terbentuknya organisasi Boedi Oetomo

Pada sesi Kebangkitan Nasional, ruang pamer diawali dengan masuknya bangsa Eropa ke Indonesia (Belanda, Inggris, Portugis, Spanyol, dan Prancis). Mereka menggunakan. kapal layar yang sangat tergantung pada angin, maka mereka masuk dari beberapa arah.

Kapal layar (dokpri)
Kapal layar (dokpri)


Tujuan awalnya mereka adalah berdagang, khususnya mencari rempah-rempah. Belanda dengan Cornelis de Houtman mulai tiba di Indonesia tanggal 23 Juni 1596.

Kemudian beberapa pedagang ini membentuk perusahaan dagang Belanda, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada 20 Maret 1602. Hingga dinyatakan bangkrut , lalu ditutup pada 31 Desember 1799.

Dan mulai tanggal 1 Januari 1800 diperintah oleh Pemerintah Hindia Belanda yang dipimpin seorang Gubernur Jenderal.

Pusatnya di Batavia, gedungnya sekarang menjadi Museum Sejarah Jakarta yang berada di Lapangan Fatahillah, kawasan Kota Tua. Posisi Gubernur Jenderal selain memerintah Hindia Belanda, juga sekaligus menjadi Hakim yang mengadili pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan, dengan kekuasaan menjatuhkan hukuman penjara hingga hukuman pancung atau gantung. Bahkan ada yang diseret kereta kuda.

Mata uang (dokpri)
Mata uang (dokpri)


Ruang pamer juga menunjukkan mata uang yang berlaku saat itu. Lalu suasana ruangan kelas. Patung setengah badan tokoh-tokoh pergerakan Kebangkitan Nasional, seperti dr. Wahidin, dr. Soetomo, Ki Hajar Dewantara, dan Ir. Soekarno.

Di lapangan terdapat sebuah monumen dua jari saling menggenggam yang melambangkan persatuan.

Monumen (dokpri)
Monumen (dokpri)

Museum dilengkapi dengan fasilitas aula untuk kegiatan komunitas berseminar, perpustakaan dan arsip, fasilitas parkir, kafetaria, dan toko cindera mata.

Alamat lokasi

Jl. Abdul Rachman Saleh No. 26, Jakarta Pusat.

Jam Operasi: Selasa- Minggu, jam 9.00-16.00 WIB.

Yuk tingkatkan rasa nasionalisme kita melalui museum. Karena museum selalu dihati kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun