Idealnya bila kita belajar dari negara makmur, harusnya bisa memberikan pendidikan gratis, pengobatan gratis, sehingga hidup tidak tergantung beaya. Bagaimana Hal ini bisa dicapai bila keuangan negara masih digerogoti korupsi.
Tokoh agama harus menjadi contoh. Maka melalui Kementerian yang dipimpinnya, Nassarudin mencoba melakukan penghematan, dan semoga ditiru oleh Kementerian lainnya.
Dicontohkan, pejabat eselon tidak perlu melakukan perjalanan dinas secara fisik, bila masih dapat dilakukan secara virtual. Kebijakan ini sudah berhasil menurunkan beaya perjalanan dinas 50%.
Agar pelaku korupsi jera, sebaiknya dilakukan shock therapy, seperti yang diterapkan di China, pelaku korupsi yang tertangkap dan terbukti bersalah, dihukum mati, sehingga orang selalu ingat bahwa korupsi adalah tindakan yang menjijikkan.
Kesimpulannya untuk dapat memberantas korupsi harus ada shock therapy, sistem bernegara yang benar, dan peran aktif pemuka agama dalam pencegahan korupsi.
Perlu adanya teladan, maka melalui Kementerian Agama diharapkan kebaikan bisa menular kepada lainnya. "Psrlu adanya satu kata dengan perbuatan," demikian kata penutup dari Nassarudin.
Acara ini akan disiarkan dalam satu pekan ke depan dan dapat disaksikan di Kompas TV
Semoga gagasan yang bernas ini dapat menginspirasi banyak orang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H