Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yuk ke Nias, Pulau Kecil dengan Ikon Mendunia

8 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   07:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cagar budaya di Nias adalah rumah kayu yang dibangun saling berkait, tanpa paku, sehingga sangat kokoh dan anti gempa. Rumah ini terdapat di Nias Selatan, dan kabarnya pembangun akan dipenggal kepalanya setelah bangunan selesai, agar tidak ditiru orang lain. Rumah ini tidak memiliki jendela dan disebut omo zebua.

Juga dulu sempat muncul Republic of Nias yang memiliki mata uang sendiri.

Pulau Nias pernah mengalami tsunami dan beberapa kali gempa, justru memunculkan Taman Ya'ahowu, sebuah taman yang hitz sejak gempa 2005 di Gunungsitoli yang menjadi tempat keramaian warga dengan scara-acara dan kuliner.

Ya'ahowu adalah salam khas Nias yang terkenal seperti halnya salam 'Horas: dari suku Batak.

Setelah pemekaran, pulau ini memiliki lima Kabupaten / Kota, yaitu Kabupaten Nias, kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara,, Kabupaten Nias Barat. dan Kota Gunungsitoli. Dan tergabung dalam provinsi Sumatera Utara

Bagaimana menuju Nias ,? Bisa menggunakan pesawat udara dari Medan, atau naik kapal dari Sibolga

Di Nias, kita juga dapat menemukan situs tetegowe, tempat untuk meletakkan kepala yang akan dipenggal, lalu mayatnya dibuang ke jurang.

Di Nias banyak dtemukan peternakan babi, karena pada pesta nikah selalu dihidangkan babi. Namun bagi wisatawan Muslim, tetap mudah mencari makanan halal, karena disana banyak rumah makan Padang.

Nias terkenal dengan pantainya yang indah dan surga bagi para peselancar (surfing). Pantai Sorake dengan ombak yang besar dan tinggi serta pantai Lagundri dengan pasir putihnya.

Ada pantai Turuleto yang banyak memiliki hamparan karang, bahkan ada yang berbentuk otak manusia.
Kawasan lautnya adalah Laut Matinya Indonesia, karena orang akan terapung disana.

Sedangkan pantai Gawu Soyo adalah pantai berpasir merah muda. Menurut legenda setempat, berasal dari darah naga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun