Aditya mensinyalir kurangnya rasa penasaran orang-orang pada sejarah sangat rendah. Maka agar sejarah digemari generasi muda, dapat didekati melalui fiksi.
Melalui sejarah, kita banyak memperoleh fakta menarik. Namun mempercayai mitos justru berbahaya.
Kita harus melihat konteks sejarah tidak berdasar hitam putih saja. Semua harus diungkap tanpa harus mencari pembenaran, siapa yang benar atau siapa yang salah.
Karena kita sudah memasuki era digital, maka meluruskan sejarah dapat dilakukan melalui banyak media, lewat media sosial, tulisan, film / video, atau situs web (website).
Kesimpulan diskusi, kita perlu membaca sejarah apa adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi karena sejarah perlu mengungkapkan kenyataan, bukan mencari pembenaran atau menyalahkan sebuah peristiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H