Apa rahasianya ? Gaganawati Stegmann, selaku ketua Koteka telah buka-bukaan di webinar Koteka Talk 200, yang dimoderatori Siti Aisyah, selaku sekretaris Koteka.
Koteka, nama yang akhirnya dipilih saat didirikan tahun 2015, meski ada sebagian yang memilih nama "Koper" pada era kang Pepih. Mbak Wawa (Wardah Fajri) sebagai korrdinator semua komunitas. Logo koteka yang masih dipakai hingga saat ini juga didisain oleh team kreatif Kompasiana.
Pada awal berdirinya, Koteka memang sulit beraktivitas, karena admin atau pengurusnya tersebar di berbagai kota dan negara. Koteka adalah satu-satunya komunitas yang pengurusnya tidak pernah bertemu muka. Lagipula jalan- jalan parlu dana .
Kegiatan yang cukup mengemuka terjadi berkat sponsor Bank Danamon, bisa pergi ke Cirebon dipimpin alm. Diaz.
Saat pandemi merebak, sempat bergabung mas Onny Jamhari yang memberikan fasilitas rapat secara daring dengan Zoom. Dimulai sejak 2020 webinar dengan nama Koteka Talk. Beberapa duta besar berhasil digandeng menjadi narasumber, sehingga nama komunitas ini  mencuat. Bahkan pada tahun 2021 sempat diganjar "The Best Community".
Acara ini cukup menarik banyak peserta, karena peserta seakan jalan-jalan ke seluruh dunia, tanpa tiket pesawat, tanpa paspor dan tanpa visa. Pesertanya juga dari berbagai kota dari Sabang sampai Merauke.
Selain ke luar negeri juga banyak memperkenalkan tempat wisata di Indonesia, sesuai motto parisisata Indonesia, yaitu "Wonderful Indonesia". Salah satunya berhasil memperoleh pendanaan dari Kemenparekraf saat  promosi Mandalika, Lombok.
Meski berjalan terseok-seok dengan dana terbatas, webinar sempat menampilkan acara live, saat Gana sedang betlibur ke Amsterdam, Spanyol, atau Marokko
Lalu juga mengadakan Koteka Trip,sebagian bekerja sama dengan WKJ yang bila memperoleh sponsor, berbagi dana untuk kegiatan Koteka.
Acaranya jalan-jalan, ke berbagai tempat. Yang bersama WKJ misal ke Kota Tua, Naik Kapal Kesehatan TNI AL, Masuk Terowongan Pembangunan MRT Phase 2, Napak Tilas Kemerdekaan, Jalan-jalan Cikini Gondangdia, dan lain-lain.
Sedangkan yang dilakukan sendiri oleh Koteka, misal bekerja sama dengan Dinas Parisisata ke Purwakarta dan Bogor, camping di Bogor dan Sukabumi, Naik Bus Jawara Keliling Tangerang, Belajar Membatik, Mengunjungi Resto Antik di Kebayoran Lama, bekerja sama, dengan KJog ke Kraton Jogja, bekerja sama dengan Semarkutigacom ke Kudus dan Sam Po Kong, bekerjasama dengan Kopaja71 ke Ragunan, dan lain-lain.
Sempat juga bekerjasama dengan Sari Koeswoyo dan Ruang Garasi yang berlanjut mengadakan pameran di Jerman.
Ingin mengadakan Koteka Travel dengan menyediakan pemandu wisata untuk perjalanan di Eropa, namun belum disetujui Kompasiana.
Sempat mencetak kaos terbatas, yang dibagikan keoada admin dan Koteker of The Month, Kompasianer yang paling rajin menulis tentang wisata di Kompasiana.
Sebagai komuitas dengan induk Kompasiana, sering pula mengadakan berbagaiv kompetisi menulis.
Sempat berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi yang memiliki jurusan bahasa Jerman, guna memperkenalkan mahasiswa kehidupan dan prospek pekerjaan di Jerman.
Sekarang Koteka digawangi tiga srikandi, Gana, Siti, dan Palupi. Karena adminnya berdomusli di luar negeri boleh dikatakan Koteka adalah komunitas Kompasiana satu-satunya yang memilki kegiatan bersifat global, istilah kerennya, Koteka sudah Go International.
Pada tahun 2024, Koteka sempat menduduki peringkat kedua pada Q1 dan Q2, lalu meraih peringkat satu pada Q3. Bila dijumlahkan nilainya paling tinggi diantara 232 komunitas yang ada sekarang. Meski dari jumlah kegiatan lebih sedikit.
Jadi tidak terlalu surprised saat Koteka diumumkan sebagai "The Best Community" 2024.
Apa rahasianya memperoleh nilai tinggi ? Admin harus rela menjadi "debt collector" aluas menagih tulisan peserta kegiatan di Kompasiana. Dan memasukkan ke daftar hitam, peserta yang nakal, alias tidak mau menulis, setelah mengikuti kegiatan.
Masih ada satu kegiatan yang belum rampung, yaitu menerbitkan buku wisata. Semoga tahun ini atau paling lambat tahun depan dapat naik cetak.
Koteka, kiprahmu ditunggu pada Q4'2024 dan tahun 2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H