Kami segera menuju lantai dimana terdapat etalase budaya. Disini kita dapat melihat dan kalau tertarik membeli aneka barang kesenian khas Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, berupa hiasan, tas, kain, keramik, bahkan keris.
Kalau melihat secara skala ekonomi, mall ini tentu masih belum mencapai 'break even point' setelah renovasi, karena pengunjung yang tidak terlalu banyak. Kita sebagai warga Jakarta, seharusnya lebih sering memilih mall ini untuk berakhir pekan. Demi untuk melestarikan sebuah aset nasional, yang bisa menjadi cermin tentang budaya Indonesia.
Di lantai teratas dari mall Sarinah ini terdapat kawan rooftop terbuka, dimana kita dapat menyaksikan keramaian dan keindahan Jakarta dari atas.
Menjelang tengah hari, ketua Kopaja71 menggiring peserta turun ke basement, senta makanan minuman di mall ini.
Kami tidak menikmati makan siang, tetapi menuju gerai "Sari Sari" sebuah gerai yang memasarkan aneka camilan khas Indonesia.
Kami bebas memilih camilan yang diminati lalu meletakkannya diatas baki. Lalu dibawa ke bagian packing, baru ke kasir untuk menyelesaikan pembayaran. Kopaja71 mentraktir seluruh peserta.
Nah, sekarang harus mencari tempat untuk menikmati camilan yang sudah kita pilih. Ternyata tidak tersedia meja kursi seperti pada kebanyakan mall, namun tersedia bangku panjang bertrap. Praktis dan memiliki pengalaman berbeda.
Setelah selesai menikmati camilan, kita juga mudah membuang sampah, karena terdapat tempat sampah yang sudah terpilah berdasar kegunaannya, seperti sampah kertas, botol, dan lainnya.