Beralih ke lomba menutup wajah dengan corong. Peminatnya hanya bapak-bapak. Rupanya ini permainan yang sulit, karena peserta hanya bisa melihat melalui lubang corilong saja. Padahal peraturannya, prserta harus berhasil memindahkan bols dari garis start ke garis finish.
Lomba ini cukup lucu, karena peserta yang menendang bola dengan perlahan, justru kebingungan atau kesulitan mencari letak bola. Pemenangnya justru peserta yang tricky, saat start melihat posisi bola, lalu menendang dengan kencang hingga bola sekali tendang mencapai garis finish Mereka menang karena tidak perlu mencari letak bola lagi
Lomba berebut kursi hanya diikuti ibu-ibu. Dari 5 kursi lalu diambil satu per satu, hingga tersisa 1 kursi. Keseruannya 5 peserta adu cepat berebit kursi, yang gagal mendapatkan kursi dinyatakan kalah.
Dua lomba ini cukup mengundang gelak tawa. Namun yang paling lucu adalah saat lomba sepeda hias. Selain sepeda hias yang dinilai kreatifitasnya, peserta harus menaiki sepeda dari garis start ke jalan Puntadewa, belok ke jalan Bima dan berakhir di garis finish. Lucunya, karena anak-anak tidak mendengarkan dan menyimak peraturan dengan baik. Akibatnya, peserta menaiki sepedanya sepanjang lintasan komba lari 700 meter. Semua penonton juga tertawa melihat keluguan anak-anak yanc tidak menyimak pengumuman dewan juri.
Karena tidak ada malam kesenian, maka hadiah lomba langsung dibagikan kepada pemenang. Acara ini sering disela kendaraan yang lewat, namun cukup meriah.
Demikianlah acara peringatan kemerdekaan tahun ini yang diadakan secara sederhana tapi guyub.
Dirgahayu Republik Indonesia  !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H