Benar ribuan desa wisata bernunculan di Indonesia. Khususnya yang mencakup keseluruhan dari penjemputan di bandara, penginapan, pengalaman khas daerah di lokasi, hingga cindera mata hingga pengantaran ke bandara kembali. Bahkan ada yang menyediakan jogging track keliling Desa Wisata. Sambil berolah raga, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam dan menikmati segarnya suasana pedesaan.
Banyaknya upaya menciptakan Desa Wisata, adalah berkat program Kemenparekraf yang melombakan Desa Wisata, yang pelayanannya terbaik dan terlengkap.
Namun karena fisik saya kurang mendukung, maka saya belum sempat  menikmati Desa Wisata hingga menginap.
Namun ada Desa Wisata yang sudah pernah saya kunjungi bersama Koteka, komunitas traveler Kompasiana. Desa Wisata itu adalah hasil kreasi Pemkot Bogor.
Kunjungan dilakukan ke 5 Desa Wisata atau Kampung Wisata di kota Bogor dengan menggunakan transportasi umum Uncal (Unforgetable City Tour Loveable City). Desa wisata dapat dikunjungi dari pagi hingga sore hari. Jadi tidak perlu menginap.
Ke 5 Desa Wisata di kota Bogor ini memiliki ciri khas berbeda. Dan tujuannya diciptakan karena Pemkot Bogor tidak memiliki wisata alam, seperti Pemkab Bogor.
Desa Wisata yang dikunjungi adalah:
1. Desa Wisata Batik
Terletak di daerah Cibuluh, yang merupakan sentra batik. Selain memasarkan batik, wisatawan dapat melihat proses batik cap, batik tulis, hingga mengikuti workshop membatik.
2. Desa Wisata Budaya
Di desa Pulo Geulis, yang terletak di samping sungai Ciliwung, terdapat sebuah klenteng tertua di Bogor, yakni klenteng Pan Kho Bio. Disini kita dapat menyaksikan bukti nyata kerukunan beragama secara nyata. Kehidupan di desa yang warganya hidup rukun ratusan tahun, meski beda suku dan agama.Â
Uniknya lagi, di dalam klenteng terdapat makam tokoh siar agama Islam di Jawa Barat dan batu megalitikum peninggalan zaman kuno. Arsitektur klenteng yang didominasi warna merah, juga terkombinasi dengan budaya Sunda / Islam dengan payung hijau  Dan di halaman klenteng tiap Jum'at sering digunakan untuk pengajian.
3. Kampung Tematik
Terletak di kampung Labirin dekat jalan Surya Kencana. Lokasinya unik, karena kampung ini berputar-putar bak labirin, sehingga bila kita tidak dipandu pemandu wisata lokal pasti kesasar.
Selain menikmati keunikan lokasi, wisatawan diajak menikmati atraksi kesenian oleh kaum muda dan anak-anak, Â berupa seni suara, seni tari, dan penjuslan makanan minuman.
4. Desa Wisata Kuliner
Desa ini bernama Mulyoharjo terletak di dekat perumahan Bogor Nirwana Residence. Memiliki gubug-gubug atau saung tempat makan di tengah sawah. Makanan yang disajikan khas kuliner Sunda. Selain untuk menerima kunjungan wisatawan juga komunitas bersepeda.
5. Kampung Cindera Mata
Terletak di desa Sindangsari, berupa industri rumahan yang menghasilkan busana (ikat kepala, baju, celana) dan fashion (tas, aksesoris) dari bahan sisa-sisa potongan kain. Selain bermanfaat bagi daur ulang pabrik textile, usaha pemanfaatan kain perca ini juga memberi pekerjaan bagi warga sekitarnya.
Selain nemanfaatkan kain perca, ada pula yang memasarkan sirup pala dan manisan pala khas Bogor.
Bila kita berkenan menginap di Desa Wisata sudah banyak yang memiliki pengalaman hospitality. Seperti di Bali, Lombok, Yogyakarta, Solo, Salatiga, juga Blora.
Penginapan pada umumnya menempati rumah penduduk, yang sudah distandardisasi kebersihannya. Makanan disajikan oleh ibu-ibu yang memiliki hobi memasak yang di kemas dalam program lokal seperti memasak, menari, melukis, bermain musik, bercocok tanam, memetik hasil panen, dan lainnya. Juga termasuk rafting, berperahu, bersepeda maupun jalan kaki dengan lintasan yang melalui lokasi alami yang sangat instagrammable.
Karena lintasan kendaraan umum masih jarang. Penduduk yang memiliki mobil dikoorninir untuk melakukan antar jemput wisatawan. Desa Wisata dipasarkan dalam paket-paket yang menarik, sehingga wisatawan dapat merasakan suasana desa yang seutuhnya (back to nature).
Program Desa Wisata juga meningkatkan pengetahuan bahasa asing warga lokal, minimal bahasa Inggris.
Mana yang ingin Anda pilih? Mengnap atau tanpa menginap ? Keduanya memiliki kepuasan yang sama. Yuk, nikmati Desa Wisata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H