Banyak teman yang mengeluh, bahwa pekerjaan yang paling sulit adalah menjadi sales (tenaga penjual). Untuk membuat janji temu dengan calon pelanggan (prospek) saja, sangat susah. Hampir selalu menerima penolakan. Bahkan pernah dihina saat berhasil ketemu. Dikatakan bahwa sales itu seperti kecoak, alias pekerjaan busuk dan menjijikkan.
Mestinya ini stereotif yang salah. Pekerjaan sales adalah ujung tombak sebuah perusahaan. Dari produk yang paling sepele, seperti tusuk gigi, hingga mobil mewah membutuhkan kreativitas seorang sales.
Justru seorang ayah / ibu harus bangga bila putrinya dilamar oleh seorang Sales Manager atau Sales Director.
Sebagai ujung tombak perusahaan, seorang sales paling membuat karyawan lain iri hati. Meski gajinya lebih kecil dari karyawan yang mengerjakan pekerjaan administratif, seperti keuangan atau administrasi. Namun pada saat menerima pembagian komisi penjualan, total gaji perbulannya bisa lebih tinggi daripada gaji  seorang supervisor bahkan manager.
Memang dibutuhkan mental yang kuat sebagai seorang sales. Sering terjadi penolakan, dihina, gagal mendapatkan pesanan, mendapat marah karena pelanggan kecewa, serta sedih dan kecewa karena gagal mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan.
Justru berterima kasihlah kepada prospek yang langsung menolak, karena seorang sales bisa fokus pada prospek yang lain dan tidak kehilangan waktu melayani prospek yang tidak berminat membeli.
Beberapa jenis penolakan yang harus dipahami oleh seorang sales, adalah:
1. Saya tidak memerlukan produk yang Anda tawarkan.
Sebenarnya prospek kurang mengetahui kebutuhan mereka, seorang sales eajib mengedukasinya.
2. Saya tidak ada dana.
Seorang sales wajib menjelaskan tentang ROI (Return On Investment) sehingga dana yang dialokasikan benar-benar bermanfaat.
3. Â Saya belum siap.
Seorang sales wajib menjelaskan manfaat dan keuntungan saat menggunakan produk yang ditawarkannya. Misal, akan memberikan pelatihan.
4. Saya kurang percaya pada kehandalan produk.
Seorang sales wajib menjelaskan tentang adanya jaminan purna jual (garansi). Berikan contoh-contoh pelanggan yang puas (testimoni) yang mungkin dikenal prospek. Bila ada yang dikenalnya, mereka akan lebih percaya dan yakin.
Seorang sales harus memiliki pikiran yang positif (positive mind atau postive thinking). Milikilah mantra berupa yell-yell untuk menyemangati diri sendiri. Misal, "NO means YES soonest."
Dimana NO adalah Next Opportunity, dan YES adalah Yeah Execute Smartly.
Sebuah penolakan bukanlah sebuah kiamat atau mala petaka. Justru penolakan menjadi sarana pembelajaran untuk menghadapi prospek selanjutnya.
Dari sebuah penolakan, seorang sales akan mampu menilai kemampuannya. Bila kurang mengenal produk, belajar lagi. Sebuah penolakan akan memperkuat mental seorang sales. Jangan membenci atau beranti pati pada orang yang menolak, hargailah pendapat orang lain yang berbeda. Yakinlah bahwa bila ada pintu yang tertutup, pasti ada pintu lain yang akan terbuka. Itulah saat menjual.
Bila seorang sales sudah dapat memahami dirinya, ia akan memiliki mental yang kuat. Pengalaman demi pengalaman akan mengasah pikirannya. Dan sebuah keberhasilan akan mudah berulang.
Sehingga target berapapun, pasti akan sanggup dicapai.
Selamat menjual, jsdilah penjual nomor satu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H