Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jadikan Penolakan Awal Keberhasilan

15 Juli 2024   06:09 Diperbarui: 15 Juli 2024   06:48 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang sales wajib menjelaskan tentang ROI (Return On Investment) sehingga dana yang dialokasikan benar-benar bermanfaat.

3.  Saya belum siap.

Seorang sales wajib menjelaskan manfaat dan keuntungan saat menggunakan produk yang ditawarkannya. Misal, akan memberikan pelatihan.

4. Saya kurang percaya pada kehandalan produk.

Seorang sales wajib menjelaskan tentang adanya jaminan purna jual (garansi). Berikan contoh-contoh pelanggan yang puas (testimoni) yang mungkin dikenal prospek. Bila ada yang dikenalnya, mereka akan lebih percaya dan yakin.

Seorang sales harus memiliki pikiran yang positif (positive mind atau postive thinking). Milikilah mantra berupa yell-yell untuk menyemangati diri sendiri. Misal, "NO means YES soonest."

Dimana NO adalah Next Opportunity, dan YES adalah Yeah Execute Smartly.

Sebuah penolakan bukanlah sebuah kiamat atau mala petaka. Justru penolakan menjadi sarana pembelajaran untuk menghadapi prospek selanjutnya.

Dari sebuah penolakan, seorang sales akan mampu menilai kemampuannya. Bila kurang mengenal produk, belajar lagi. Sebuah penolakan akan memperkuat mental seorang sales. Jangan membenci atau beranti pati pada orang yang menolak, hargailah pendapat orang lain yang berbeda. Yakinlah bahwa bila ada pintu yang tertutup, pasti ada pintu lain yang akan terbuka. Itulah saat menjual.

Bila seorang sales sudah dapat memahami dirinya, ia akan memiliki mental yang kuat. Pengalaman demi pengalaman akan mengasah pikirannya. Dan sebuah keberhasilan akan mudah berulang.

Sehingga target berapapun, pasti akan sanggup dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun