Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Pelabelan Kandungan Gula

13 Juli 2024   06:03 Diperbarui: 13 Juli 2024   13:23 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat ini diabetes sudah menjadi penyakit paling berbahaya di Indonesia bahkan dunia, setara dengan penyakit kanker, jantung, stroke, dan darah tinggi.

Saat ini banyak masyarakat awam yang tiba-tiba divonis mengidap penyakit diabetes. Tidak hanya manula saja, tetapi bahkan juga sudah menimpa kaum muda.

Gejalanya adalah karena manusia modern kurang gerak. Mau ke rumah tetangga atau ke mini market saja naik sepeda motor, mau belanja ke pasar yang tidak begitu jauh naik mobil. Yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga rela membayar ojek deripada jalan kaki.

Sejak masa kanak-kanak juga sudah jarang bergerak. Kalau dulu, anak kecil bermain kejar-kejaran di halaman rumah, kini lebih asyik bermain game komputer.

Manusia pada usia produktif, juga lebih banyak bekerja di kantor. Duduk di depan komputer selama 8 jam sehari bahkan lebih. Yang tidak memiliki kendaraan bermotor masih bergerak, karena harus mengejar bus atau commuter line. Sedangkan yang memiliki kendaraan bermotor berebut parkir di dekat kantor.

Pasa prinsipnya, manusia modern malas jalan kaki, khususnya orang Indonesia. Sudah malas jalan kaki, juga malas berolah raga. Lebih sering mager (malas gerak), hanya rebahan atau duduk manis di depan televisi pada akhir pekan atau hari libur kerja.

Ingin makan, juga malas belanja dan memasak atau beli di warung / rumsh makan. Langsung ambil gawai dan pesan makanan secara daring. Sambil duduk manis di depan televisi, makanan sudah diantar ke hadapan kita.

Itulah sebabnya, kelebihan makanan yang diasup, tidak bisa diubah menjadi energi oleh darah. Melainkan ditimbun sebagai lemak.

Dan bila kita banyak mengasup makanan yang mengandung gula, maka darah akan kelebihan kadar gula. Sehingga secara bergurau, sering dikatakan memiliki pabrik gula di dalam tubuh.

Apalagi bila kita tidak pernah memperhatikan atau mempedulikan kandungan gula yang diasup. Banyak mengkonsumsi makanan manis sepanjang hari. Mulai dari teh manis, kopi bergula, minuman bersoda, mengkonsumsi makan pag, makan siang, dan makan malam dengan makanan yang banyak mengandung gula, seperti nasi putih dan lauk yang serba manis,  jam istirahat makan camilan cookies / kue yang manis, pada hari libur staycation di hotel makan pagi yang padat gula, hal inilah yang menyebabkan tubuh jadi memiliki pabrik gula.

Baru terkejut saat melakukan medical check up (MCU) rutin. Inipun bagi yang disiplin. Karena kadar gula darah terdeteksi tinggi. Bahkan yang parah, divonis mulai mengidap diabetes.

Guna menghindari kelebihan kadar gula darah, kita wajib memperhatikan pola makan kita agar mengurangi gula dan rajin berolah raga.

Cara memperhatikan kandungan gula adalah dengan selalu membaca kandungan materi makanan yang kita asup. Berapa persen kandungan gulanya. Mulai sekarang harus rajin melihat label kandungan gula, agar kita terhindar dari memiliki kadar gula tinggi.Tidak hanya makanan, tetapi juga minuman.

Dan harus diimbanngi dengan olah raga secara rutin, agar tubuh mengolah secara kimia untuk menghasilkan energi, dan tidak menimbun glukosa di dalam darah.

Agar kita dapat memperhatikan kadar gula dalam makanan dan minuman, maka sebaiknya BPOM juga mewajibkan produsen makanan dan minuman untuk menepelkan label kandungan materi. Produsen yang bandel harus ditegur keras hingga dilarang produksi.

Dengan kita bisa mengetahui kansungan gula pada makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, maka kita dapat mencegah penyakit diabetes lebih dini

Jangan malas memperhatikan label kandungan gula pada saat berbelanja. Karena hal ini menyelamatkan diri kita dari penyakit paling berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun