Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta Setelah Bukan Ibu Kota Negara

16 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   12:42 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: kompas.com)

Serta pusat perbelanjaan modern, berupa mall, toko serba ada, dan pasar swalayan. Yang tersebar di semua penjuru Jakarta.

Pusat olah raga seperti Gelora Bung Karno dan Stadion JIS, serta banyaknya pusat kebugaran (gym).

Gedung berukuran besar untuk pameran berskala internasional, seperti JCC, Kemayoran Exhibition Centre, dan Pusat UMKM (SMESCO).

Dengan banyaknya fasilitas, tepat kiranya bila Jakarta menjadi kota komersil atau kota bisnis. Jadikan Jakarta kota bisnis, biarkan Nusantara murni kota politik.

Lagi pula kantor-kantor pusat bisnis kebanyakan terdapat di Jakarta, baik yang bersifat, kantor pemasaran, kantor pengelola, baik industri berupa pabrik, jasa, atau perdagangan (trading). Mereka rata-rata menempati kantor di gedung-gedung perkantoran, seperti SCBD atau di gedung-gedung milik sendiri. Baik yang berskala global maupun nasional.

Perbankan juga semua berpusat di Jakarta, meski mereka nantinya akan membuka cabang di Nusantara, bila kantor pusat perusahaan swasta berada di Jakarta, mereka tidak akan berani memindahkan kantor pusat ke Nusantara. Meski semua kantor BUMN pindah ke Nusantara.

Di Jakarta juga terdapat puluhan perguruan tinggi baik negeri atau swasta, yang membuat Jakarta tetap menarik.

Bila kawah candradimuka berada di Jakarta, sangat tepatlah bila kantor bisnis tetap berada di Jakarta.

Satu-satunya problem yang harus dibenahi di Jakarta adalah mengatasi banjir tahunan pada musim hujan. Memang Jakarta terus mengalami penurunan posisi tanah yang tifak boleh dibiarkan. Jadi harus dilakukan tindakan tegas terhadap penyalah gunaan air tanah. Lalu membangun lebih banyak taman kota sebagai kawasan serapan air, serta melakukan pengerukan dan pembersihan sungai secara masif dan terstruktur.

Kesimpulannya, meski IKN sudah tidak berada di Jakarta lagi, Jakarta yang sudah lengkap harus tetap dirawat agar tetap menjadi kota metropolitan yang nyaman dan sehat untik dihuni. Karena hanya minus kantor Pemerintah dan BUMN saja.

Belajarlah dari Sydney atau New York atau Kuala Lumpur yang tetap glamor, meski IKN sudah pindah ke Canberra, Washington, dan Putra Jaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun