Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berani Mengunjungi Bosnia?

25 Februari 2024   05:00 Diperbarui: 3 Maret 2024   06:40 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara ini ternyata sangat indah, banyak bukit, gunung, air terjun, gua, dan istana serta bangunan bersejarah bekas kesultanan Usmaniyah abad 15-16.

Yang menarik dari sisi wisata adalah Trebevic, dengan bukit salju terpanjang dengan latar belakang yang sangat indah. Itulah sebabnya Bosnia pernah menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin.

Meski Lonely Planet menobatkan Sarajevo, ibukota Bosnia sebagai kota terbaik, tapi Hady belum sempat mengunjunginya.

Negara dengan bentuk hati bila dilihat dari udara ini, ternyata memiliki keistineeaan. Beaya hidup saat berwisata disana kira-kira setengah dari harga di Belanda, seperti hotel dan kuliner.

Kuliner yang cukup populer disana adalah shashlik, sate dengan bumbu khas.

Bagi yang ingin berwisata ke Bosnia, pesan Hida, harus memiliki paspor dengan visa Schengen, karena di Bosnia jarang ditemukan WNI, maka kita akan sering diperiksa.

Meski kartu kredit diterima, namun sebaiknya menyiapkan uang tunai Bosnis mark.

Bila mengendarai mobil, jangan ngebut. Kunjungilah ikon wisata, seperti jembatan historical di Mostar.

Suhu udara cukup panas sekitar 30 derajat Celcius. bahasa Inggris tidak terlalu familiar disini, lebih banyak menggunakan bahasa campuran Kroasia, Serbia, dan Bosnia.

Mengenai orang Bosnia tampak agak dingin dengan aksen keras, tapi penolong.

Kota-kota seperti Mostar lebih murah lagi. Pada perjalanan di pedesaan, sisa perang sengaja dipertahankan sebagai peringatan kejamnya peperangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun