Orang masih gentar bila membahas tentang Bosnia, apalagi berkunjung. Karena negara ini pernah mengalami beberapa kali perang, pada perang dunia I serta perang Bosnia pada 1992-1995 sehingga negara Yuoslavia pecah menjadi beberapa negara, seperti Serbia, Kroasia, Montenegro, serta Bosnia dan  Herzegovina.
Bosnia & Herzegovina adalah negara yang terletak di Eropa Tenggara, negaranya hangat oleh arsitektur Eropa Roma, namun terasa dingin karena adanya bukit salju terpanjang. Ternyata negara ini sangat indah, Hadiyatie Kisdam Putri (dipanggil Hady) seorang artis Belanda asal Indonesia telah menjadi narasumber Koteka Talk 166, dan ia berkisah tentang perjalanannya ke Bosnia pada Agustus 2020.
Hady bepergian dengan mobil bersama suami, sehingga ia tidak mampu menjawab pertanyaan apakah ada jadual pesawat dari Jakarta ke Sarajevo. Menurut perkiraan Hady, kemungkinan kalau dari Jakarta harus melalui Kroasia.
Hiady berkisah keunikan Bosnia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar (51%) sehingga dapat memastikan kuliner pasti halal. Namun masih ada penjual kuliner berbahan babi, karena masih ada warga non muslim disana, seperti Katoloik dan non agama.
Saat berkunjung ke Bosnia, Hady beruntung karena bertemu mantan pesebakbola PSIS semarang asal Bosnia pada sebuah kafe. Meski awalnya terkejut, karena disapa dalam bahasa Indonesia dan Tigor saat ini sudah menjadi Walikota
Bosnia dan Herzegovina adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki dua entitas yang memiliki wilayah dan. pemerintahan masing,-masing. Hal ini terjadi akibat Perjanjian Damai Dayton pada tahun 1995 yang mengakhiri perang Bosnia selama 3 tahun.
Yang sempat dikunjunginya adalah Travnik, sebuah kota tua sehingga banyak bangunan tua, termasuk masjid tertua.
Disana juga terdapat sebuah gate yang menjadi latar belakang drama Angelica, dan sempat berfoto disana.
Meski negara dengan mayoritas muslim terbesar, warga tidak semuanya berketudung, beberapa kota bahkan membebaskan merokok dan minum alkohol.
Negara ini ternyata sangat indah, banyak bukit, gunung, air terjun, gua, dan istana serta bangunan bersejarah bekas kesultanan Usmaniyah abad 15-16.
Yang menarik dari sisi wisata adalah Trebevic, dengan bukit salju terpanjang dengan latar belakang yang sangat indah. Itulah sebabnya Bosnia pernah menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin.
Meski Lonely Planet menobatkan Sarajevo, ibukota Bosnia sebagai kota terbaik, tapi Hady belum sempat mengunjunginya.
Negara dengan bentuk hati bila dilihat dari udara ini, ternyata memiliki keistineeaan. Beaya hidup saat berwisata disana kira-kira setengah dari harga di Belanda, seperti hotel dan kuliner.
Kuliner yang cukup populer disana adalah shashlik, sate dengan bumbu khas.
Bagi yang ingin berwisata ke Bosnia, pesan Hida, harus memiliki paspor dengan visa Schengen, karena di Bosnia jarang ditemukan WNI, maka kita akan sering diperiksa.
Meski kartu kredit diterima, namun sebaiknya menyiapkan uang tunai Bosnis mark.
Bila mengendarai mobil, jangan ngebut. Kunjungilah ikon wisata, seperti jembatan historical di Mostar.
Suhu udara cukup panas sekitar 30 derajat Celcius. bahasa Inggris tidak terlalu familiar disini, lebih banyak menggunakan bahasa campuran Kroasia, Serbia, dan Bosnia.
Mengenai orang Bosnia tampak agak dingin dengan aksen keras, tapi penolong.
Kota-kota seperti Mostar lebih murah lagi. Pada perjalanan di pedesaan, sisa perang sengaja dipertahankan sebagai peringatan kejamnya peperangan.
Tertarik mengunjungi Bosnia? Siapkan paspor dan nikmati keindahan Bosnia. Memang bukan wisata mainstream, mungkin tidak ada tour ke Bosnia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H