Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perut buncit Bukan Simbol Kemapanan

20 Februari 2024   05:00 Diperbarui: 20 Februari 2024   05:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu saya pernah memiliki perut buncit, bahkan sudah tergolong obesitas. Dokter selalu mengingatkan akan penyakit berbahaya seperti jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Penyakit ini mudah muncul, karena kelebihan berat badan, akan membuat jantung bekerja lebih keras.

Selain akibat yang terkait dengan masalah kesehatan, memiliki perut buncit juga membuat penampilan menjadi kurang menarik. Selain kita akan sering disapa "boss" karena masyarakat sering mengidentikkan perut buncit dengan kemapanan.Sisi negatif lainnya, harus serig belanja celana, karena lingkar perut yang makin membesar, atau bahkan terpaksa harus ke penjahit karena ukuran normal sudah tidak ada lagi di  toko busana.

Sebaiknya kita menyadari juga penyebab perut buncit, dalam tulisan ini hanya disebutkan akibat masalah umum, bukan masalah lainnya yang kurang saya kuasai.

Perut buncit dapat dihindari dari kebiasaan buruk, minum alcohol, kurang tidur, atau tidur-tiduran sehabis makan

Tidur sehabis makan sering dialami oleh pekerja yang sering lembur, yang diwajibkan makan malam di rumah, namun karena lelah, langsung tidur. Sementara kurang tidur, dapat memicu perut buncit karena kita umumnya akan ngemil, bila belum bisa tidur.

Jangan biasakan makan malam diatas jam 19.00 WIB, juga jangan biasakan makan tengah malam (supper). Hal ini sering terjadi bagi kita yang gemar menikmati kehidupan malam, seperti nonton midnight / pertunjukan terakhir, karaoke, atau main biliard / catur / bridge.

Sering kali tengah malam karena belum tidur, merasa lapar, lalu pergi mencari makan

Yang pasti karena makan terlalu banyak, melebihi yang dibutuhkan tubuh menjadi tenaga. Kelebihan porsi makan ini yang akan tertimbun sebagai lemak, Dan umumnya menumpuk di perut.

Makan terlalu banyak dapat disebabkan oleh makan sambil melakukan kegiatan lain, misal sambil bekerja, sambil menonton TV, atau sambil main game.

Hal lain adalah makan terlalu cepat  usahakan makan secara normal.

Makan sambil melakukan kegiatan lain atau terlalu cepat, secara tidak sengaja dapat menghabiskan porsi makan lebih banyak.

Hal lain lagi, adalah malas berolahraga sehingga menimbun lemak di tubuh.

Bagaimana mencegah perut buncit? Lakukan solusi berikut ini:

1. Makan secukupnya.

Ambil makanan sejumlah yang mampu kihabiskan. Mengambil makanan terlalu banyak,juga akan nenyisakan sampah, bila tidak dihabiskan.

2. Akhiri makan sebelum kenyang

Biasakan menghentikan mengunyah, khususnya pada pesta yang makanan berlimpah. Jangan lapar mata, ingin mencoba semua masakan. Atau, bila ingin mencoba semua masakan, ambillah satu sendok untuk tiap makanan, istilahnya cukup mencicipi saja.

3. Hindari stress

Karena orang stress ada yang mengatasi dengan banyak makan.

4. Ukur kalori yang dimakan

Bila perlu hitung jumlah kalori yang diasup. Bila tidak tahu cara menghitungnya, sekarang sudah banyak catering yang menyediakannya. Asalkan harus disiplin, jangan mmenambahkan menu lain

5  Rajin berolahraga

Agar kelebihan makan, tidak tertimbun sebagai lemak rajinlah berolahraga. Ikut menjadi anggota gym atau komunitas olahraga lainnya, seperti tennis, bulutangkis, futsal, lari, jalan kaki, atau lainnya.

Selamat memiliki tubuh ideal, dan selamat tinggal perut buncit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun