Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pohon Suami Istri dan Tragedi Gunung Shenzhong

18 November 2023   10:00 Diperbarui: 18 November 2023   12:35 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Suami Istri (dokpri)

Setelah puas nenikmati keindahan danau Kekesuli, kita dapat melanjutkan perjalanan dengan melewati White Birch Forest. Tempat yang dituju adalah Koridor Sains Taman Lahan Basah Keketuohai, Fuyun, Xinjiang.

Hutan betula tumbuh secara liar di bagian cembung sungai Irtysh. Namun pohon-pohon ini sangat menawan dengan cavang-cabangnya yang lembut yang seolah terkulai dengan pasrah, tetapi seolah menari saat tertiup angin.

Pada musim.panas, hutan betula ini menutupi tanah dengan bunga dan rumput. Banyak beterbangan lebah dan kupu-kupu diantara bunga. Sedang burung bernyanyi di dahan, ikan berenang di perairan dangkal. Hutan yang hijau dengan pinus membuat yang menatapnya ingin berpuisi.

Pohon betula (dokpri)
Pohon betula (dokpri)

Sedangkan pada musim gugur, hutan betula berubah warna menjadi berwarna kuning emas dan merah menyala, serta memantulkan warna langit biru dan awan putih.

Suasana di hutan betula sungguh romantis. Dengan sungai Irtysh yang bersinar berkilauan bak batu safir dengan bebek-bebek liar yang dengan riang merenanginya.

Bebek-bebek itu berenang dengan cepat, sehingga bila kita nengejar untuk menangkapnya, hanya terlihat bak titik hitam di sungai.

Ada dua pohon yang dikenal sebagai pohon suami isteri, yang disebut Couple Trees, yang pada musim gugur menjadi buruan para fotografer.

Pohon ini adalah pohon cemara dan pohon betula yang pada musim semi dan panas berwarna hijau, sedangkan pada musim gugur berwarna keemasan, namun yang satu tetap hijau. Bagaikan sepasang suami istri yang saling melengkapi.

Ditambah suasana yang romantis, sehingga bila kita memegang dengan lembut tangan pasangan akan menumbuhkan cinta sejati bagi pasangan tersebut (konon katanya).

Cinta suami istri dilambangkan sebagai dua pohon yang berdampingan saling menemani selama empat musim.

Sebuah lagu penggembala domba yang sabgat nenawan, membuat wisatawan berusaha mencari penggembala domba di Keketuohai.

Destinasi terakhir yang menarik adalah gunung Shenzhong dengan puncaknya yang terkenal dengan nama puncak Amir-Sara. Yang mempunyai kisah legenda menyedihkan di kalangan masyarakat Kazakh.

Kisahnya tentang raja Mongol, Hong Taji yang jatuh cinta pada seorang gadis bernama Sara. Namun cinta sang raja bertepuk sebelah tangan, karena Sara lebih mencintai Amir. Akhirnya Amir dan Sara kawin lari dan tinggal di puncak gunung Shenzhong.

Hong Taji yang mengetahui melalui jejak Sara, memanah punggung Sara dari seberang. Tubuh Sara terjatuh dari puncak gunung, darahnya menetes ke sungai. Amir yang putus asa ikut melompat dari puncak gunung.

Keduanya jatuh di sebuah batu besar di tengah sungai, dan batu itu berlumuran darah. Konon menurut kepercayaan masyarakat setempat, cekungan batu masih sering berisi air verwarna merah, yang membuat orang percaya pada tragedi cinta yang pernah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun