Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Novel Fiksi yang Mencuri Perhatian

1 November 2023   10:00 Diperbarui: 14 November 2023   14:31 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanggungan jawab

Kemudian Yon Bayu diminta memberikan pertanggungan jawab atas karya fiksinya. Menurut Yon, sebuah karya fiksi dapat melahirkan multi tafsir. Bahkan sepuluh pembaca akan melahirkan 11 tafsir.

Yon Bayu (dokpri)
Yon Bayu (dokpri)
Dalam karya fiksinya, Yon mencoba memotret budaya ditengah penggusuran yang masih sering terjadi. Yon berharap karyanya ini mampu mewarnai kesusasteraan Indonesia, khususnya menjelang Pemilu yang sering memunculkan kasus HAM yang tidak pernah terungkap. Pelanggaran HAM harus dituntaskan secara hukum, agar menimbulkan efek jera.

Selama ini kebenaran dianggap begitu menakutkan, apakah pelanggaran HAM harus dimaafkan saja? Itulah sebabnya, Yon memilih dongeng anak hutan yang menjadi korban pembangunan.

Sedangkan mengenai novel "Kelir", Yon memotret kekecewaan Hamoroto karena Sabda Palon dan Naya Genggong ternyata tidak jadi datang, sehingga Hamoroto meninggalkan budaya Jawa. Padahal sebagai orangtua, ia harus mewariskan budaya Jawa pada anaknya.

Novel ini sebuah karya fiksi tentang peristiwa masa lalu yang dibahas, seperti ulah dukun-dukun istana, dan pembangunan tempat keramat.

Setelah tanya jawab, Yon menyampaikan closing statementnya.  Yon merasa mimpinya agar karyanya dapat mengisi ruangan di pusat sastra meski pada bagian paling ujung, telah menjadi kenyataan. Dan Yon mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan PDS dan semua pihak.

Karena hingga acara selesai, pejabat PDS belum hadir, maka sebagai simbolisasi peluncuran kedua novel ini, diserahkan kepada perwakilan PDS novel "Prasa" dan "Kelir".

Penyerahan novel (dokpri)
Penyerahan novel (dokpri)
Acara ditutup dengan menari bersama yang dimotori oleh KPDS dan foto bersama.

(Sebuah reportase)

Peserta (dok: Click)
Peserta (dok: Click)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun