Pertama, saya kontak Dewi. Dewi menanyakan apa saya sudah mendapat tiket OTS. Saya katakan saya dapat, tapi untuk program film JFF. Dewi menjelaskan, bahwa film "Ngidam" termasuk program JFF, jadi saya akan bisa nonton 'Ngidam" saat itu. Wah sungguh merasa senang. Impian saya untuk nonton "Ngidam" yang sudah sirba terobati sudah.
Yang kedua, saya kontak Erwin, ternyata dia memberitahu bahwa antrean sudah ditutup. Erwin adalah salah seorang figuran pada film 'Ngidam".
Yang terakhir, saya kontak mas Didi, rupanya dia berhasil mendapat tiket via loket com. Sambil menunggu, jam tayang ketemu Ira yang berhasil memperoleh tiket pada jam 16.40, atau tiket yang dibagikan, karena pemilik tiket loket.com tidak hadir.
Sambil menunggu jam tayang, saya bertemu banyak anggota KOMiK dan admin KOMiK, seperti Nuty, Ida, Windhu, dan Linda.
Menjelang jam 16.55 kami masuk ke studio, hanya Linda yang menunggu di depan karena memegang tiket untuk Noval dan Maidy.
Ternyata film program JFF adalah 3:film yang didanai oleh JFF, yaitu "Alif Ingin Punya Pacar", "Rabu yang Bahagia'" dan "Ngidam" (lihat tulisan saya tentang ke tiga film ini di Kompasiana).
Film "Ngidam" berkisah tentang Abdul dan Lela, suami istri, yang Lela sedang hamil. Yang diingini selalu kuliner Betawi dari yang mudah hingga sulit ditemukan, seperti nasi uduk, gabus pucung, sayur vesan, es selendang mayang, dan sayur babanci.
Erwin sempat muncul pada adegan Abdul saat mencari es selendang mayang.
Yang paling sulit, mencari sayur babanci, sehingga Abdul kena omel Ibu mertuanya (Dennise Sihombing). Akhirnya Abdul memperoleh cara untuk mendapatkan sayur babanci.
Pada film ini juga dipotret suasana perkampungan Betawi, dimana istri-istri sibuk ngumpi dengan tetangga sambil menanti suami pulang kerja. Disini tampill Denik (sebagai mpok Hindun) dan Efa.(sebagai Nina).
Sayang sekali beberapa adegan yang diperankan Windhu, dan Nuty kena potong, sehingga tidak tampil.