Ia adalah seorang imam di desa Pameu, Banda Aceh. Dengan penuh kesabaran, ia mengedukasi warga desa akan bahaya penebangan hutan. Karena hutan yang gundul, akan mempercepat perubahan iklim, sehingga merusak lingkungan tempat hunian gajah liar Maka ia berupaya menggalakkan penanaman kembali hutan yang telah terlanjur gundul, sehingga bila pohon sudah tumbuh besar dapat menjadi habitat yang tepat bagi gajah liar, sehingga tidak akan mengganggu pemukiman penduduk.
2. Soraya Cassandra
Petani kota yang tinggal di Jakarta ini rajin melakukan gerakan penghijauan dengan penuh kreativitas. Masyarakat harus belajar dari alam dan menghijaukan halaman-halaman rumah di perkotaan menjadi kebun.
3. Iskandar Waworuntu
Ia bersama keluarganya di Yogyakarta menyebarkan ilmunya berkebun kepada siapa saja yang berminat. Ia menasehati warga untuk kembali ke alam (back to nature).
4. Tjokorda Raka Kerthyasa
Ia seorang budayawan di Ubud, Bali  ia bersama masyarakat Hindu di Bali menggunakan Hari Raya Nyepi sebagai titik tolak manusia menghormati alam. Dampak dari tidak beroperasinya industri, pemadaman listrik dan tidak beraktivitasnya manusia saat Hari Raya Nyepi sangat signifikan mengurangi tingkat emisi di Bali.
5. Agustinus Pius Imam
Ia adalah kepala dusun atau setingkat Lurah / Kuwu di Sungai Utik, Kalimantan Barat. Ia yang memahami adat daerah itu memanfaatkan adat untuk melestarikan hutan.
Bagi warga dusun, hutan atau tanah adalah Ibu, sedangkan air adalah darah. Demi menghormati Ibu dan darah, maka kerusaksn hutan harus diperbaiki. Programnya adalah penghutanan kembali.
6.Marselius Hasan