Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kabaret Ketapels Masuk Final Bukan AGT

11 September 2023   05:00 Diperbarui: 11 September 2023   05:35 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah latihan selama tiga kali, sebelum naik pentas, yaitu di O2 Corner, Tebet Eco Park dan Taman Langsat. Mereka memberanikan tampil perdana. Ternyata sambutan dari penonton sangat meriah. Boleh dikatakan penampilan perdana Ketapels ini sukses. Bahkan mendapat ucapan terima kasih dari Panitia.

Ikut memberikan semangat dari Ketapels sendiri, juga dari KOMiK, Kopaja71 bahkan dari admin Kompasiana. Inilah sedikit cuplikan adegan melalui Reel, lihat


.

Jalan cerita "Bukan Sangkuriang Biasa" ringkasnya begini. Dayang Sumbi (Windu) yang cantik memiliki anjing kesayangan bernama Tumang (Jason). Dayang Sumbi ingin makan hati rusa, maka minta tolong psda putranya, Sangkuriang (Agung) yang pandai berburu. Sungguh naas, ketika pergi ke hutan dengan ditemani si Tumang, tak ditemuinya seekor rusa pun. 

Daripada malu, Sangkuriang lalu nembunuh si Tumang dan menghadiahkan hatinya pada ibunya. Ketika mengetahui kenakalan Sangkuriang, marahlah Dayang Sumbi lalu memukul kepala Sangkuriang dengan irus (alat memasak) dan mengusirnya.

Cerita berlanjut 25 tahun kemudian. Sangkuriang yang bersedih, karena diusir ibunya, berganti nama menjadi Sangkusedih (Hadi). Dalam pengembaraannya, Sangkusedih bertemu nenek tua (Denik) yang sedang mencuci di sungai. Lalu Sangkusedih bertemu kakek tua (Jason) yang memberitahukan keberadaan Dayang Sumbi.

Sangkusedih terpesona melihat kecantikan Dayang Sumbi dan berniat memperistrikannya. Saat Dayang Sumbi mengenakan ikat kepala di kepala Sangkusedih, Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala. 

Jadi Dayang Sumbi yakin Sangkusedih adalah anak kandungnya. Untuk membatalkan niat Sangkusedih tidak mungkin, karena niatnya sudah bulat. Maka Dayang Sumbi mengajukan syarat, agar Sangkusedih menyanyikan lagu cinta sebanyak 1000 kali sebelum subuh.

Permintaan ini disanggupi Sangkusedih, tapi Sangkusedih gagal memenuhi permintaan Dayang Sumbi.

Pada kabaret ini banyak diselingi gerak dan tari. Selain sebagai sutradara, Iswadi juga merangkap sebagai penata lagu dan penari. Turut sebagai penari,  seorang pemain lagi adalah Kesih.

Foto sebelum pentas (dok: Dewi)
Foto sebelum pentas (dok: Dewi)

Ketapels telah berhasil dengan penampilan perdananya. Bagaimana dengan komunitas Anda?

Ketapels adalah komunitas para penulis di laman Kompasiana, yang berdomisili di Tangerang Selatan dan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun