Meski Indonesia memiliki tiga ganda campuran handal, ditambah satu ganda campuran yang bertanding melalui jalur profesional, belum ada prestasi yang menjanjikan. Baik Rinov / Phita, Rehan /Lisa, dan Dejan / Gloria serta Praveen /Melati.
Regenerasi pemain memang tampak baik. Namun begitu pemain pelapis dinaikkan ke jenjang utama, umumnya rontok. Beda dengan regenerasi pemain China, Jepang,, Korea Selatan, India, Taiwan, Thailand dan Malaysia. PBSI juga hendaknya memperkuat kas untuk dapat memberangkatkan pemain yunior ke kejuaraan BWF, seperti yang banyak dilakukan oleh India dan Thailand.
Pelatih juga harus melakukan evaluasi menyeluruh, tidak cukup dengan alasan pemain kepayahan karena ketatnya agenda BWF. Pemain negara lain tentu juga kepayahan,yang peting pandai-pandai mengatur jadwal bermain dan istirahat. Tetapi perlu dievaluasi setelah absen di Canada dan USA Open 2023, ternyata hasil di Korea, Japan dan Australia Open 2023 juga tidak memusskan..
Dengan batalnya NZ Open 2023, kesempatan untuk melakukan evaluasi agar prestasi bisa maksimal pada China Open 2023 bulan September mendatang.
Para BL sudah sangat menantikan prestasi pemain Indonesia kembali jaya dan khususnya mampu menambah wakil ke Paris. Indonesia sebagai salah satu raksasa bulutangkis hendaknya jangan terlalu sering nir gelar, pada setiap kejuaraan seri BWF.
Kami nantikan ketangguhan pemain Indonesia, baik tunggal maupun ganda, baik putra, putri, maupun campuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H