Pengalaman ketiga, terjadi tahun 1977 di Salatiga saat sedang menjalani masa pra bakti mahasiswa (mapram). Dengan berkepala gundul dan berkalung jagung, kami berbaris dan berjalan kaki menuju bioskop  Saat berada didepan gedung bioskop, senior kami nemerintahkan kami untuk masuk kedalam gedung bioskop dengan cara jongkok dan melompat. Hingga mencapai kursi yang diperuntukkan untuk duduk. Jadilah kami tontonan gratis bagi penonton lainnya. Seingat penulis filmnya bergenre aksi. Film kungfu produksi Shaw Brothers HongKong yang menampilkan pendekar Shaolin yang juga berkepala gundul. Menyaksikan kondisi yang serupa ini, kami semua tertawa, sehingga bioskop riuh rendah dengan suara ketawa kami.
Selesai menyaksikan film, kami juga harus keluar dari gedung bioskop dengan jongkok dan melompat seperti saat masuk tadi. Baru dari depan bioskop berjalan kaki menuju kampus.
Inilah tiga pengalaman unik terkait nonton di gedung bioskop. Tidak dengan baju necis dan sepatu baru seperti yang dinyanyikan oleh almarhum Bing Slamet pada lagunya "Nonton Bioskop". Juga tanpa brondong jagung (popcorn) dan minuman. Bagaimana pengalaman unik Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H