Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Pengalaman Berkesan Nonton Bioskop

7 Juli 2023   05:00 Diperbarui: 7 Juli 2023   10:35 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ( sumber: jabarekapress.com)


Jujur saja, penulis sudah lupa judul filmnya, karena   sudah lewat terlalu lama.  Namun pengalaman ini perlu diceritakan karena cukup unik dan mungkin belum pernah dialami oleh pembaca lainnya.

Pengalaman pertama, nonton di bioskop GM di kota Semarang. Ketika itu penulis masih duduk dibangku SD kelas 3. Karena masalah politik saat 1965, gedung sekolah kami digunakan untuk tempat tahanan politik. 

Saat pengurus yayasan sekolah mengurus pembuktian bahwa pengurus yayasan maupun sekolah kami tidak terlibat pada politik, atau tepatnya tersangkut G30S/PKI, maka agar proses belajar mengajar dapat terus berjalan, setahun sebelumnya kami belajar secara bergiliran di rumah guru. Baru pada tahun kedua, kami memperoleh lahan tempat parkir bioskop GM yang disulap menjadi beberapa kelas. Karena bioskop waktu itu hanya beroperasi pada sore dan malam hari, belum ada pertunjukan pada siang hari, maka tempat parkir dapat digunakan untuk proses belajar mengajar.

Saat pagi hari, staf bioskop sering memeriksa kondisi proyektor. Karena saat itu bioskop masih nemutar film dengan proyektor. Filmnya sendiri berupa roll, belum digital seperti sekarang.

Karena lokasi sekolah kami di lahan parkir, jadi bila sedang ada pemeriksaaan kondisi proyektor, kami secara sembunyi-sembunyi mengendap memasuki gedung bioskop, dan menikmati film yang sedang diputar malam harinya.

Memang kami tidak menonton film secara utuh, lagipula genre filmnya juga berubah-ubah, kadang film Hollywood, kadang film nasional, bahkan pernah film India.

Yang menarik adalah kami nonton secara gratis, dan harus sembunyi-sembunyi dari pengawasan staf bioskop. Karena bila diketahui, pemutaran film dihentikan dan kami diusir keluar. Inilah pengalaman iseng / nakal saat kanak-kanak.

Pengalaman kedua, ini benar-benar menonton di gedung bioskop. Seingat penulis saat duduk dibangku SD kelas 4. Gedung sekolah kami sudah kembali ke gedung sekolah yang sebenarnya, sudah tidak di lahan parkir bioskop lagi.

Sekitar jam 10 pagi kami sudah berbaris rapi, lalu dengan diawasi guru, berjalan kaki menuju bioskop G. Saat ini bioskop itu sudah beralih fungsi menjadi gedung lain.

Tepat jam 11 film diputar, seingat penulis film bergenre anak-anak produksi Jepang. Kami yang masih anak-anak sangat senang dapat menikmati film anak-anak yang jarang ada waktu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun