Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ikut Komunitas Dapat Apa?

12 Juni 2023   05:00 Diperbarui: 12 Juni 2023   06:06 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pengalaman penulis, materi yang diperoleh itu sifatnya jangka panjang, bukan instant. Contoh, dengan ikut komunitas kita dapat teman.Teman ini mengajarkan cara menyumting konten di YouTube, Reels atau TikTok, lalu kita jadi mengerti cara menghasilkan konten yang baik. Akibatnya kita dilirik sebuah Perusahaan, inilah yang penulis sebut investasi jangka panjang. Contoh lain, kenal teman, mendapat ilmu cara menulis yang baik, tanpa harus menunggu datangnys mood, kita dapat menulis dengan baik dan cepat, lalu kita dilirik perusahaan. Nah hal ini juga sebuah keuntungan bagi kita.

Kita juga dapat ilmu dari pelatihan gratis yang sering diadakan. Semua ini akan meningkatkan kemampuan kita. Bila kita rajin mengikuti kompetisi menulis atau membuat konten, dan sering menang, otomatis kita memperoleh sesuatu, bahkan memperkaya portofolio kita.

Harukskah menjadi pengurus atau admin komunitas?

Menjadi anggota saja sudah banyak mendapatkan manfaat. Apalagi bila berkenan menjadi pengurus. Karena kita akan dilatih secara otomatis oleh waktu untuk berpikir kreatif guna memajukan komunitas kita. Jadinya kita berpikir keras, hal ini akan meningkatkan kemampuan kita dalam manajemen dan kepemimpinan (leadership).

Apakah pengurus komunitas harus dibayar?

Komunitas adalah bersifat sosial. Jadi, menjadi pengurus Jangan mengharapkan upah. Ini bukan perusahaan.
Bahkan ada kalsnya menjadi pengurus kadang harus keluar uang pribadi (nombok). Semoga hal ini diantisipasi oleh induk organisasi dengan menggelontorkan dana untuk komunitas. Jujur saja, tanpa dana, komunitas akan sulit menggulirkan kegiatan. Kecuali harus rajin mencari sponsor  Misal kerjasama dengan importir film atau produsen film. Bekerja sama dengan Dinas Pariwisata..

Apakah ikut komunitas menjadi banyak keluar uang ?

Jawabnya ya, karena kadang-kadang acara berlangsung sampai tengah malam. Pengalaman pribadi, pernah mengikuti kegiatan nonton film, jadwal pemutaran film tertunda karena artis belum datang. 

Akibatnya acara dimulai tertunda sehingga pulang larut malam. Kendaraan umum sudah tidak betoperasi, terpaksa keluar uang untuk naik taksi. Namun kadang ada imbal baliknya, karena dinilai kita ikut mempromosukan client melalui tulisan atau sosial media, kita nendapat makan malam. Akibatnya kita hemat uang. Namun hal ini bukan keharusan jadi jangan menjadi tuntutan.

Inilah realita positif dan negatif mengikuti komunitas. Semoga Anda tidak terus bertanya untuk apa dan dapat apa.

Satu hal lagi bila nmengikutin kegiatan komunitas, biasanya ada tugas yang harus dikerjakan, baik membuat tulisan maupun membuat konten di sosial media. Semua kewajibab harus dipenuhi dengan sendirinya, karena pengurus bukan debt collector. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun