Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlunya Budaya Malu

28 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 28 Maret 2023   04:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pamer kekayaan (sumber: republika.co.id)

Karena bila ketahuan bahwa kekayaannya didapat secara tidak halal, pasti orang tuanya akan terjerat masalah hukum. Dan saat itu kekayaan akan disita, dan keluarga otomatis menjadi miskin  Dan teman-teman yang semula mendekati, pelan-pelan akan menjauh.

Jadi, apa perlunya pamer kekayaan? Normalnya orang yang bekerja dengan susah payah hingga berhasil, dia akan selalu bersikap sederhana. Karena dia tahu, rasanya saat masih susah. Sehingga tidak merasa perlu untuk pamer kekayaan.

Moral dari tulisan ini, bila kita merasa kaya, sebelum pamer kekayaan, cobalah berkaca apakah kekayaan diperoleh secara legal? Bila tidak, sebaiknya jangan pamer, karena bisa terpercik ke muka sendiri. Akibat pamer kekayaan, asal usul kekayaan jadi diperiksa.

Bersikaplah tetap sederhana, karena tanpa pamer, orang pasti akan mengetahui siapa kita, bila kita benar- benar kaya.

Sadarlah, tidak perlu pamer kekayaan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun