Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

[Donasi KISS] Makan Sahur Sederhana Asal Tepat Waktu

18 April 2022   11:17 Diperbarui: 18 April 2022   11:31 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


ini adalah kisah teman kostku, karena saya meskipun ikut toleran berpuasa tetapi tidak pernah ikut makan sahur. Karena aku terbiasa berpuasa menurut agamaku yang hanya makan satu kali dalam sehari. Pada bulan Ramadan, agar tidak mengganggu teman kerja maupun teman kost aku selalu ikut berpuasa.

Nah, temanku ini yang berpuasa dan selalu makan sahur, sebut saja namanya Helmy (bukan nama sebenarnya). Sebagai anak kost yang paling dikawatirkan adalah terlambat bangun karena tidak ada yang membangunkan. Berbeda dengan yang sudah berkeluarga, bisa dibangunkan oleh isteri / suami. Dan sulitnya, saat ini anak-anak yang keliling kompleks perumahan untuk membangunkan makan sahur dengan membunyikan kentongan dan berteriak "sahur, sahur" sudah tidak ada lagi. Satu-satunya cara untuk membangunkan makan sahur adalah tidur lebih awal agar jumlah jam tidur cukup, serta memasang alaram pada gawai.

Bila sedang tidak malas, Helmy selalu memasak makanan sederhana, seperti nenggoreng telur, atau membuat sup. Atau memanasi makanan kaleng seperti sarden atau makanan beku. (Frozen).

Bila ingin membeli makanan pada dini hari biasanya sulit, warung-warung makan sudah tutup, paling yang buka hanya rumah makan Padang. Masa tiap kali makan sahur harus dengan makanan Padang? Lagi pula persediaan rumah makan Padang untuk makan sahur tidak sebanyak saat buka puasa, malahan sering kecewa karena sudah mengantre akhirnya makanan sudah habis.

Solusi yang dilakukan oleh Helmy adalah membeli lauk pada saat buka puasa. Jadi, bila ia  buka puasa dengan ayam bakar, ia sekalian membungkus ikan goreng untuk makan sahur  Atau bila buka puasa dengan sate kambing, pulangnya membungkus tongseng  Dengan cara ini, dia hanya cukup menghangatkan masakan bila perlu disantap hangat, yang perlu  adalah menyediakan nasi hangat di rice cooker. Lauk buka puasa dan makan sahur sebaiknya berbeda, agar memiliki variasi makanan agar tidak mudah bosan. Yang paling mudah adalah menyimpan sisa lauk saat buka puasa, tetapi biasanya kurang menarik, karena itu lagi, itu lagi

Berbagi saat makan sahur, jarang dilakukan, lebih mudah berbagi saat buka puasa dengan membagikan nasi kotak atau nasi bungkus atau makanan takjil kepada warga miskin kota, seperti kuli bangunan, pemulung, dan tuna wisma. berbagi makan sahur pernah dilakukan saat masih kuliah.  Pada program kegiatan sosial, anak-anak mahasiswa memesan nasi bungkus pada sebuah warung, lalu membagikannya pada dini hari sebelum Imsak. Harus pandai-pandai mengatur waktu, agar yang bertugas untuk membagi di lapangan, malahan tidak terlambat melakukan makan sahur. 

Berbagi saat makan sahur hanya bisa dilakukan saat kebetulan ada teman kost yang juga berpuasa dan makan sahur. Biasanya saling berbagi lauk.

Seninya adalah ketika menentukan menu untuk makan sahur, sama halnya dengan menentukan menu buka puasa. Untuk memudahkan biasanya ditentukan menu untuk 1 Minggu lalu tinggal diulang pada Minggu berikutnya. Inilah basib anak kost, kalau yang sudah berkeluarga tentu kaum isteri yang pusing menentukan menu.

Pada saat makan sahur yang penting bangun tidak terlambat dan manfaat dari makan sahur ini adalah untuk:

1. mencegah dehidrasi selama bulan Ramadan,  karena biasanya sehari minum beberapa kali, saat berpuasa hanya  pada waktu berbuka puasa hingga imsak saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun