Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Zambia dan Destinasi Wisatanya

19 Februari 2022   19:24 Diperbarui: 19 Februari 2022   19:35 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewa Made (dok: Koteka)

Komunitas Katolik Indonesia sudah lama berada di Zimbabwe sebagai romo dan suster.

Zimbabwe terkenal memiliki inflasi sangat tinggi meski sekarang sudah berusaha menekannya, perekonomian terus diperbaiki dan sudah keluar dari sangsi World Bank. Ada dua faktor penyebabnya, yaitu faktor internal kebocoran dan faktor eksternal sangsi dari bank dunia. Demikian juga Zambia.

Namun rakyat tidak terlalu merasakan karena rakyat tidak punya uang. Kemiskinan Masih tinggi. UMKM perlu dikembangkan, di Afrika budaya beda, yang bercocok tanam dan mencangkul wanita, sedangkan lelaki yang berjualan di pasar.

Makanan utama dari jagung yang digiling, dibantu pengirimannya dengan sepeda motor. Sehingga memberi penghasilan pada rakyat

Tentang covid

Omicron dari Afrika Selatan yang jumlah penduduknya lebih banyak, kasus Covid di Zimbabwe dan Zambia kecil, sudah vaksinasi dan tetap menjalankan prokes. Penyebaran tidak terlalu hebat karena lahan banyak terbuka. Vaksinasi berbayar, tidak gratis seperti Indonesia.

Turis masih banyak kecuali dari Asia. Yang terkenal Victoria Falls. Dari sektor bisnis sudah normal, dulu pernah di stop 6 bulan dan sekarang tempat rapat bisnis tidak pernah menjadi kluster.

Berwisata ke Zambia

Keamanan di kota besar seperti Harare dan Lusaka tidak perlu hotel berbintang, cukup hotel budget / lodge.Tidak semua keamanan seperti di Afrika Tengah, di Zimbabwe dan Zambia tidak ada peperangan meski ada selisih antar partai. Kriminal kecil  seperti copet tetap ada, polisi menjalankan sistem dengan baik, sehingga relatif aman untuk wisatawan.

Di Zimbabwe dan Zambia transportasi umum ada, tetapi kurang sehingga masih ada warga yang naik sepeda. Bahkan bila pulang kerja tidak mendapatkan transportasi, mereka berjalan kaki pulang ke rumah. Untuk traveling kendaraan ada.

Mudah mencari kuliner waralaba seperti KFC atau juga banyak penjual ayam goreng lokal, biasanya terdapat di rest area highway atau di kota. Juga bisa membeli makanan lokal di kota. Banyak terdapat makanan Cina (chinese food) dan nandos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun