Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Julius Frack, Gegara Pandemi Pindah ke Indonesia

15 Januari 2022   20:29 Diperbarui: 15 Januari 2022   20:32 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Julius sudah banyak tampil di banyak negara (sekitar 30 negara dan stasiun televisi). Tiap negara berbeda namun seakan mempunyai  bahasa yang universal pada sulap.

Julius juga pernah mengadakan aksi sosial, ia tampil di sebuah kawasan Tempat Pembuangan Akhir sampah di Jakarta sebelum Natal dan memberi hiburan kepada anak-anak. Pertunjukannya tidak dibayar sama sekali.

Julius mengakui kurang mengenal Jakarta, karena banyak resto dan mall tutup, sehingga belum banyak mengenal Jakarta, bahkan mau naik ke Monas sedang tutup. Julius juga belum pernah melihat budaya Betawi.

Bagamana dengan makanan pedas?

Julius tidak suka dengan makanan yang terlalu pedas, sehingga selalu minta jangan pedas. Untunglah ia mendapatkan asisten rumah tangga yang pernah bekerja pada orang Jepang dan Perancis sehingga bisa membaca resep dalam bahasa Inggris.

Meski pernah bepergian,
pada masa pandemi semua tutup di banyak tempat hanya tinggal di hotel. Di hotel juga tidak ada pertunjukan apapun.
Julius pernah berkendara dengan mobil selama 8 jam ke Ujung Genteng. Kagum dengan daerah konservasi. Pernah mengunjungi Belitung dan ke Sumatera melihat orang hutan. Juga ke Sulawesi dari Utara sampai Selatan

Bagaimana dengan  orang Indonesia?

Julius menilai orang Indonesia sangat sopan dan senang menolong orang. Meski bukan orang kaya tetap murah senyum. Busana bagus senang dandan. Dan tipe setia.

Resolusi di tahun 2022, Julius nasih melihat kemungkinan untuk show dimulai dengan  show di Eropa dan membuat digitalisation.
Meski biaya mahal untuk karantina tetapi dia harus bekerja. Keadaan memang lagi sulit. Dia juga ada yang dikerjakan selama dalam karantina.
 
Apa kiatnya agar dapat mencapai ke puncak karier? Menurut Julius harus kerja keras puluhan tahun. Perlu mengikuti banyak kompetisi sulap.

Beda antara illusionist dengan mentalist, mentalist lebih mempengaruhi pikiran penonton pada tricknya.

Julius (dok: koteka)
Julius (dok: koteka)

Juara illusionist di Beijing ini sempat menghibur peserta webinar dengan aksi sulapnya. Ia memperlihatkan uang kertas yang lalu di lubangi dengan pensil tepat di tengah. Ketika pensil ditarik, uang kertas tetap utuh  Juga pensil diletakkan pada lipatan uang kertas, pensil turun ke bawah tanpa merobek uang kertas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun