Apakah judul tulisan ini sekedar bercanda? Mana mungkin ada bisnis tanpa modal? Jawabnya ya ada dan benar, meski tidak 100% tanpa modal, paling Anda harus punya kuota internet dan dana untuk bergabung pada sebuah marketplace.
Latar Belakang
Masa pandemi yang berkepanjangan dari awal tahun 2020 hingga sekarang berdampak penurunan perkembangan perekonomian. Bahkan tahun 2020 Indonesia dan beberapa negara sudah digolongkan terdampak resesi, karena dua kuartal berturut-turut mengalami perkembangan perekomian minus atau negatif.Â
Kelesuan perekonomian akibat PSBB dan PPKM Â berimbas pada perusahaan besar maupun UMKM yang terpaksa harus melakukan penghematan dengan merumahkan karyawan (tidak digaji tetapi namanya masih tercatat sebagai karyawan, bila kondisi membaik akan dipanggil kembali) atau langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).Â
Nah? Mereka yang terkena PHK akan pusing karena pendapatan otomatis tidak ada, padahal kehidupan harus berlanjut.
Mau mencari pekerjaan baru juga sulit, karena jarang perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, karena bisnis sedang melambat. Perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan paling hanya untuk menggantikan karyawan lama yang mengundurkan diri.
Seperti judul tulisan ini, terdapat peluang bisnis tanpa modal. Namanya sistem "dropship", pelakunya disebut "dropshipper".
Apa itu "dropshipper"?
Dulu lebih dikenal dengan istilah calo atau perantara. Misal Anda ingin membeli rumah, lalu ada teman yang memberitahukan bahwa bapak A ingin menjual rumahnya. Bila Anda jadi membeli rumah bapak A, maka Anda dan bapak A harus memberikan komisi penjualan rumah pada teman Anda tersebut. Nah, konsep "dropship" ini hampir sama.Â
Anda harus memiliki produk yang akan dijual dari produsen, lalu Anda menawarkan produk tersebut hingga mendapatkan pembeli. Lalu Anda mencatat jumlah pembelian dan alamat kirim, dan menginformasikan pada produsen, dan pengiriman barang dilakukan oleh produsen. Anda tinggal meminta pembayaran, lalu membayar kepada produsen setelah dikurangi komisi penjualan.
Cara Kerja "Dropshipper"
Bagi Anda yang ingin mulai menjadi "dropshipper" dan kiatnya agar bisa sukses, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Lakukan survei pemasok / produsen yang memiliki produk yang mudah dijual, berkualitas bagus dan bersedia melakukan pengiriman produk kepada pembali. Bicarakan pola komisi  penjualan, lebih baik sistem komisi supaya harga standar, meski Anda diperbolehkan mengatur harga sesuai keuntungan yang Anda inginkan.
2. Tentukan marketplace, contoh Mangdropship.id atau yang lain. Atau bila mau aman, Anda bisa memasarkan pada komunitas yang Anda kenal, misal pengajian, gereja, alumni sekolah, alumni kantor lama atau teman gowes.
3. Buat merek dan promosi. Seperti biasa, agar toko Anda mudah diingat dan dikenal oleh pelanggan Anda berilah nama toko, misal toko "Sakura". Kemudian mulailah berpromosi melalui aplikasi pesan singkat, seperti WhatsApp, Telegram, Â Line, WeChat atau MiChat. Juga sosial media lain seperti Instagram, Facebook dan Twitter.Â
Agar lebih menarik pelanggan, Anda perlu mengunggah promosi dengan gambar atau foto produk. Bila perlu berikan insentif, seperti bebas ongkos kirim, membeli sekian unit atau jumlah nilai transaksi tertentu mendapat bebas ongkos kirim - yang tentu sedikit mengurangi keuntungan Anda, namun memperbesar volume transaksi Anda.
4. Pahami seluk beluk produk yang Anda pasarkan. Kelemahan penjual atau "dropshipper" adalah malas mempelajari produk, akibatnya saat ditanya calon pelanggan tidak dapat menjawab dengan lugas. Anda juga perlu memahami produk agar bisa menjadi penasehat bagi calon pembeli. Tentu calon pembeli akan lebih senang membeli kepada "dropshipper" yang menguasai produk dibandingkan yang hanya asal menjual saja.
Keuntungan "Dropshipper"
* Anda dapat menjual multi produk atau produk beragam. Yang terpenting kuasailah produk Anda.
* Anda tidak perlu membeli produk terlebih dulu sebagai persediaan barang atau stock barang, sehingga Anda tidak perlu modal. Anda juga tidak perlu menyewa atau memiliki gudang. Persediaan produk ada ditangan produsen.
* Anda cukup memiliki jaringan pertemanan atau bergabung pada marketplace.
* Waktu kerja sangat fleksibel, tidak perlu '9 to 5', Anda dapat mengatur waktu kerja karena menggunakan sosial media atau marketplace, memang seolah-olah waktu kerja 24 jam.
* Cara kerja mudah dan effisien
* biaya operasi sangat kecil, hanya kuota internet dan telepon.
* Bila toko Anda kinerjanya bagus, bahkan Anda akan menerima banyak contoh produk dari produsen yang ingin Anda pasarkan.
Kerugian "Dropshipper"
Bila sebelumnya sudah disebutkan keuntungan "dropshipper" tentu juga ada kerugiannya, misal:
* Bila produsen kaku, kurang bisa diajak kerjasama dalam memantau pengiriman, maka Anda yang harus pegang kendali melakukan pelacakan pengiriman. Yang penting Anda mendapat nomor resi pengiriman.
* Pesanan bisa hilang, bila persediaan barang produsen kurang siap.
* Anda bisa mengalami kerugian, bila salah mencatat pesanan atau alamat kirim, karena Anda harus menggantinya. (Risiko bisnis).
* Anda tidak memiliki kontrol pada produk, sehingga bila kualitas produk berkurang, maka nama toko Anda ikut terimbas kurang baik.
* Laba kecil karena hanya berupa komisi penjualan. Maka Anda harus mengejar volume penjualan yang tinggi agar pendapatan Anda cukup tinggi.
* Risiko pelanggan dibajak oleh produsen, karena nama, alamat dan kontak telepon pelanggan juga disimpan oleh produsen. Jadi Anda harus memiliki kedekatan khusus agar kasus ini tidak terjadi.
Produk yang tepat untuk "dropshipper"
Meski tadi disebutkan, dengan sistem "dropship" Anda dapat menjual multi produk, namun disarankan beberapa produk yang tepat untuk sistem "dropship" yakni:
1. Kosmetik termasuk skincare
2. Makanan kering
3. Fesyen
4. Furniture
Keuntungan menggunakan Mangdropship
Meski banyak marketplace, namun ada beberapa kelebihan bila Anda bergabung dengan Mangdropship.id misalnya:
1. Â Produsen dan pemasok produk adalah tangan pertama di Mangdropship dan dijamin tidak ikut berjualan ke pengguna langsung (end user), jadi produk mereka hanya akan dipasarkan oleh 'dropshipper'.
2. Tidak akan terjadi perang harga antara produsen / pemasok tangan pertama dengan Anda sebagai 'dropshipper'.
3. Meski berbayar, tidak terlalu mahal dan memiliki banyak manfaat. Silakan Anda pelajari dulu 'Website Dropship'Â dan 'Product Dropship'-nya.
4. Produk langsung dari produsen dan pemasok tangan pertama. Jadi laba masih bisa ditentukan lebih tinggi nantinya.
5. Bisa dijual melalui website, medsos, dan bahkan ke marketplace lainnya yang sudah kerjasama dengan Mangdropship.. 'Support system' memungkinkan photo produk untuk marketplace lain bisa terunggah langsung dari Mangdropship.
6. Akan ada pendampingan selama bergabung. Edukasi dan yang terutama adalah optimasi bagi semua penghuni mangdropship untuk memperluas jangkauan medsos dan optimasi akun di marketplace lainnya.
Demikian kiat-kiat untuk sukses berjualan dengan metode 'dropship'. Semoga Anda dapat menikmati pendapatan dari metode bisnis baru ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI