Meskipun Anda saat direkrut, langsung mendapat status Asisten Direktur maupun manager sebagai dampak dari pengalaman Anda di perusahaan lama, namun di perusahaan baru Anda pasti akan bertemu dengan senior di prrusahaan itu, meski secaracstatus mungkin sama atau setara.
Orang sering merasakan ketidaknyamanan bila terkait:
1. Keamanan kerja
Di dalam sebuah perusahaan, bila menghadapi suasana sulit, pemilik perusahaan pasti akan memilih karyawan yang mana yang harus dipettahankan.Â
Bila trend bisnis meningkat tentu senioritas akan lebih diutamakan, namun bila trend bisnis menurun justru senioritaz yang akan dipangkas, karena dapat mengurangi biaya, sedangkan seiring perjalanan waktu, karyawan yunior harus sanggup meningkatkan kemampuannya.
2. Masalah pendapatan
Di dalam perusahaan pada trend bisnis yang meningkat pasti akan lebih mengutamakan senioritas. Misal pada kesempatan memegang proyek penting, terpilih mewakili perusahaan pada konferesnsi / seminar, besarnya penerimaan bonus, besarnya kenaikan gaji, memperoleh fasilitas perusahaan (kendaraan, asuransi, pinjaman perumahan).
Hal ini sangat wajar sebagai imbal jasa atas pengabdiannya yang lebih lama. Jadi dipilihnya senioritas bukan akibat pilih kasih.
3. Kesempatan
Seringkali karyawan baru merasa dianak tirikan. Misal pada kasus kenaikan jabatan maupun dikutkan pada pelatihan tingkat lanjut. Pemimpin perusahaan lazimnya memilih berdasar seniotitas agar tidak menyakiti karyawan yang sudah dianggap memiliki loyalitas. Namun bila ada karyawan muda yang dinilai kompeten, mestinya patut untuk mendapatkan kesempatan.
Terkait pelatihan, perusaahaan lazim menunjuk senioritas untuk mengikuti pelatihan di luar perusahaan dengan harapan bisa menurunkan hasil pelatihan kepada karyawan yang lebih muda.