Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Master Tree Grower" Pelatihan bagi Petani Kayu

8 April 2021   12:09 Diperbarui: 15 April 2021   14:09 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini para petani kayu pada umumnya bersikap pasif. Pola tanam yang dipahaminya hanya tanam, lalu ditinggal dan datang lagi untuk memanen hasilnya.

Melihat pola tanam yang dinilai kurang tepat ini, kiranya perlu dicarikan pola pelatihan yang tepat. Untunglah Rowan Reid, B. Forest Sci.M Forest Sci, seorang dosen dari University of Melbourne, Australia telah memperkenalkan pola pelatihan yang diberi jejuluk "Master Tree Grower (MTG)". Rowan Reid tadinya juga seorang petani kayu dan pendiri Otway Agroforestry Network.
Pola pelatihan yang diberikan oleh Rowan Reid yang telah memiliki pengalaman mengajar selama 20 tahun ini mewajibkan petani kayu menerapkan pola menanam dan memelihara pohon sesuai dengan permintaan pasar kayu.

Pelatihan memerlukan waktu 3-4 hari yang meliputi pemberian materi pembelajaran, diskusi, praktek pengurutan dan pemeliharaan pohon, kunjungan kepada industri kayu dan mengevaluasi kemajuan petani kayu.

Pelatihan "Master Tree Grower" dikembangkan di Australia 1996, proyek pelatihan ini merupakan kerjasama Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi KLHK RI dengan ACIAR (Australian Centre for International Agricultural Research). Tahun 2012 diperkenalkan di Uganda dan Nigeria., di benua Afrika. Di Indonesia kegiatan penelitian Enhancing Community Based Commercial Forestry (CBCF) pada 2016-2021, dan telah melaksanakan pelatihan di enam Kabupaten yakni di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta,  Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten  Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.


Lokasi pelatihan di Kabupaten Lampung Selatan telah dilakukan di dua desa, yakni desa Budi Lestari Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tanggal 28-30 Oktober 2018 dan desa Sri Kulon, Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tanggal 28-30 November 2019. Peserta pelatihan sebanyak 30 orang setiap desa dengan usia petani kayu dari 22-62 tahun.

Bahkan saat pandemi Covid-19 mencekam dunia  telah dilakukan pelatihan "Master Tree Grower" pada tanggal 22-25 September 2020 di Makassar. Yang dihadiri oleh 25 Petani yaitu 10 petani dari kelurahan Benjala, 10 petani dari  Kecamatan Boton Bahari, Kabupaten Bulukumba dan 5 penyuluh kehutanan KPH Jeneberang II.

Metode Pelatihan

Sebelum pelatihan diukur terlebih dulu prosentase pemahaman dan pengetahuan mengenai topik peluang pasar, pengukuran pohon,  jenis dan kualitas bibit, membangun tegakan penjarangan dan pemangkasan, pemanenan dan pemahaman tentang pasar kayu, serta manfaat lain pohon. Petani kayu yang memiliki prosentase pemahaman tertinggi agak baik 42,14% dan setelah pelatihan prosentase pemahaman tertinggi lebih baik menjadi  47,14%.

Pelatihan dilakukan dengan mengekplorasi berbagai alasan petani menanam pohon, lalu disampaikan materi tentang apa yang dibutuhkan pasar yaitu kualifikasi kayu (ukuran dan kualitas) yang diperlukan industri pengolahan kayu, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang pengukuran log pohon dan hutan untuk memprediksikan pertumbuhan dan volume kayu yang akan dihasikan, setelah masalah tegakan dipahami disampaikan materi tentang pengelolaan pohon agar menghasilkan kayu yang  sesuai dengan harapan petani kayu dan permintaan industri, dan terakhit mengekplorasi berbagai keputusan individual petani kayu dan tanggung jawab atas tindakannya dalam mengelola hutan rakyat.

Pelatihan MTG (sumber: beyond.subsistence.org.au)
Pelatihan MTG (sumber: beyond.subsistence.org.au)

Contoh pelaksaanaan pelatihan MTG:

 Hari 1
- Orientasi pelatihan (pembukaan, perkenalan dan penyampaian harapan, kontrak belajar dan pre test), pengenalan MTG, alasan menanam kayu, mengenal pasar, dan kunjungan ke industri kayu.

Hari 2

- Refleksi pelatihan hari 1, pengukuran, teori pengukuran pohon dan tegakan, praktek pengukuran pohon dan tegakan.

Hari 3

- Refleksi Hari 2, pengelolaan tegakan, teori pengelolaan tegakan, praktek pengelolaan tegakan.

Hari 4

- Refleksi Hari 3, cara memanfaatkan pengetahuan dalam mengelola hutan rakyat secara maksimal, evaluasi / post test, penutupan, pelantikan.

The Australian MTG telah mendapat penghargaan Australian Eureka Prize for Excellence in Environmental Education untuk pelatihan petani kayu ini pada 2001.

Para petani kayu rata-rata memiliki luas lahan 0,5 ha. Alasan petani menanam pohon untuk tujuan konservasi, jangka panjang, jangka pendek dan estetika.
Pelatihan MTG meningkatkan semangat petani HTR (Hutan Tanaman Rakyat) untuk mau menanam pohon dimana selama ini hanya menanam pohon dari hutan alam yang sudah ada.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan memelihara pohon yang dimiliki, beberapa petani yang telah menanam pohon mau untuk melakukan pengukuran, pemangkasan pada penjarangan. Petani juga mau untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki kepada petani lain.

Diperlukan dukungan Pemerintah agar pelatihan ini dapat merubah paradigma dari manajemen hutan yang pasif (tanam-tinggal-panen) dengan minat untuk melakukan pemangkasan dan penjarangan yang benar sehingga hutan dapat lestari meski dengan kehadiran masyarakat.


Sumber: tulisan dan presentasi Sugeng Teguh Pribadi pada Talk Show P3SEKPI ACIAR CBCF 7 April 2021 di Hotel Sheraton Bandar Lampung dan beberapa berita terkait

#ACIAR #P3SEKPI #CBCF Indonesia #KementerianLHK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun