Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yuk Berkelana ke Amerika Latin

29 Maret 2021   14:55 Diperbarui: 29 Maret 2021   14:57 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku (dok: Taufik)

Sekarang masih berjangkit pandemi Covid-19. Bila ingin berwisata, belum tentu ada pesawat yang akan menerbangkan Anda ke Amerika Latin, paling yang bisa Anda lakukan mengikuti tour virtual. Daripada sekedar tour virtual yang 1 jam tak berbekas, lebih baik membeli dan membaca buku wisata karya Taufik Hidayat yang berjudul "Sombrero, Diablo Rojo & Tango". 

Buku setebal 240 halaman ini membedah dengan tuntas jalan-jalan di tiga negara Amerika Latin, yakni Mexico yang berada di Amerika Urara, Argentina yang berada di Amerika Selatan dan Panama yang berada di Amerika Tengah. Meski buku ini belum membahas secara lengkap semua negara di Amerika Latin seperti Columbia, Venezuela, Bolivia dan Cuba, namun sudah cukup mewakili suasana dan budaya Amerika Latin.

Mexico

Negara pertama yang dikunjungi adalah Mexico, negara ini diwakili oleh Sombrero pada judul buku ini. Sombrero adalah topi lebar khas petani Mexico.

Negara ini indah hanya faktor keamanan kurang terjamin. Banyak terjadi kriminalitas di negara yang menganggap orang kulit putih sebagai dewa. Bila Anda memiliki rambut keriting, siap-siap dipanggil "chino".

Bila di banyak negara kawasa0 pelacuran disebut kawasan lampu merah hati-hati di Mexico justru berwarna pink. Di Mexico, Anda akan menemukan Zocalo sebuah alun-alun terluas no 3 di dunia.

Anda juga akan menjumpai sebuah gereja yang dibangun dengan merobohkan kuil Aztec. Rasakan surga belanja di Mercado de La Ciudadela. Dan di negara yang banyak kedatangan wisatawan religi beragama Katolik ini, hati-hati agar tidak tersesat saat mengunjungi Basilika Our Lady of Guadalupe yang sangat ramai pengunjungnya.

Di Mexico ada jalan paling menyeramkan atau disebut jalan orang mati saat menuju piramida Teotihuacan. Sebagai cindera mata khas Mexico, Anda dapat berburu Ponco atau selimut khas Mexico. 

Obat kuat di Mexico berbentuk kaktus dan diperagakan orang berponco dan sombrero. Mau mencicipi kuliner khas Mexico, cobalah Burrito dan Taco.

Argentina

Negara ini ditandai dengan "Tango" pada judul buku ini. Tango adalah nama tarian khas Argentina, Anda belum dianggap sudah mengunjungi Argentina bila belum mempelajari tarian ini atau paling tidak pernah menyaksikan pertunjukan tarian ini. Dua film yang berkaitan dengan Tango adalah "El Tango Argentino" dan "Last Tango in Paris".

Mata uang Dos Pesos digunakan di negara yang pernah menjadi juara dunia sepakbola dengan pemain sepakbola legendaris Diego Maradona.
Kota terbesar di Argentina adalah Buenos Aires yang memiliki Avenda 9 de Julio jalan raya terlebar di dunia. 

Di kota ini Anda juga dapat menyaksikan konser bawah tanah. Kalau pepatah mengatakan "Belajar sampai ke negeri Cina", justru di Buenos Aires Anda bisa belajar kungfu.

Anda juga dapat naik bis /  collestivo gratis di Buenos Aires. Jangan lupa saksikan pertunjukan seni dengan lagu fenomenal "Dont cry for me Argentina" di La Recolita. Meski Anda juga dapat mendengarkan lagu dangdut dan khasidah di Buenos Aires.

Meski dikenal sebagai negara dengan penganut agama Katolik, namun Anda dapat menemukan masjid paling megah di Amerika Selatan di Argentina. Dan bagi Anda yang diajak bertemu oleh teman atau relasi pada sebuah plaza, jangan mencari tempat perbelanjaan karena plaza di Argentina artinya lapangan.

Panama

Negara ketiga adalah Panama, pada judul buku ini diwakili oleh Diablo Rojo. Diablo Rojo artinya setan merah adalah bis yang banyak ditemukan di Panama. Negara ini juga pecinta sepak bola, hingga di udara Panama dalam penerbangan pesawat udara hasil pertandingan piala dunia diinformasikan dan penumpang bersorak sorai bila kesebelasan favoritnya menang.

Panama adalah negeri tanpa uang kertas yang mendunia gara-gara memiliki Terusan Panama yang terkenal menghubungkan dua samudera.
Di Panama City Anda dapat mencoba pengalaman
naik omprengan. Dan di Panama Viejo Anda dapat menjumpai tengkorak yang masih berkalung emas.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan yang dapat Anda lahap dengan cepat pada akhir pekan. Selamat membaca dan berpetualang ke Amerika Latin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun