Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kenapa Nama Kuliner Harus Disingkat?

25 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 25 Maret 2021   14:30 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putu (sumber: inews.id)

Tentu Anda sudah sering mendengar, bahkan mencicipi kuliner nusantara yang akan menjadi bahan tulisan ini. Namanya cukup panjang, sehingga agak susah mengingatnya. Agar masyarakat mudah mengingatnya maka sengaja dicari singkatan. Itulah sebabnya beberapa nama kuliner nusantara yang beredar di masyarakat nananya pendek-pendek, dan ternyata ada kepanjangannya.

1. Putu

Putu atau kue putu, di Jawa kadang disebut putu bumbung, sedang di Sumatera disebut putu bambu. Kue berasal dari tepung beras ini dibuat dengan cara adonan dimasukkan  ke dalam bambu dan di dalamnya diisikan cairan gula Jawa, agar memberikan rasa manis. Disajikan bersama kelapa parut agar ada rasa gurih. Agar menarik calon pembeli, penjual sengaja menimbulkan suara seperti peluit kereta api. Putu nama kepanjangannya adalah Pencarian Uang Tenaga Uap.

2. Cilok

Kuliner ini cukup populer di daerah Jawa Barat dan Betawi. Bentuknya bulat berasal dari tepung aci dan dijual dengan cara dicolok seperti sate. Maka dinamai Aci Dicolok alias Cilok.

3. Cireng

Mirip dengan kuliner nomor 2, hanya disajikan setelah di goreng. Maka dinamai Aci Digoreng alias Cireng.

4. Basreng

Kuliner ini juga tergolong kuliner yang mudah ditemukan di penjual kaki lima. Baso banyak penggemarnya, tidak disajikan dengan kuah namun di goreng. Namanya menjadi Baso Digoreng alias Basreng.

5. Ketoprak

Kuliner ini merupakan kuliner khas Betawi, ketoprak kalau di Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah nama kesenian rakyat. Ketoprak yang kepanjangannya adalah Ketupat Toge Digebrak ini adalah kuliner berupa potongan lontong atau ketupat, lalu diberi topping toge, so'un, irisan tahu goreng yang diberi kecap manis lalu disiram ulegan sambal kacang.

6. Batagor

Kuliner ini banyak ditemukan di daerah Bandung. Merupakan perpaduan baso tahu yang digoreng lalu disiram sambal kacang. Namanya adalah Batagor alias Baso Tahu Goreng.

7. Perkedel

Kuliner ini lazimnya merupakan asesoris tambahan untuk menyantap soto. Terbuat dari campuran kentang dan telur yang digoreng. Maka dinamai Perkedel yang kepanjangannya Pertemuan Kentang dan Telur.

8. Combro

Kuliner ini banyak ditemukan di tatar Sunda. Terbuat dari bahan tepung yang didalamnya diisi oncom. Maka namanya oncom neng jero alias combro.

9. Cuanki

Cuanki adalah kudapan asal kota Bandung dengan bahan ikan, daging sapi dan tepung tapioka dengan kuah kaldu. Dalam satu mangkok cuanki biasanya terdapat siomay kukus, siomay goreng, bakso, tahu goreng dan tahu rebus. Cuanki biasa didagangkan sambil berjalan jaki sehingga dinamakan Cari Uang Jalan Kaki.

10. Colenak

Kuliner ini berupa tape bakar dari bahan peuyeum (tapai singkong di daerah Jawa Barat) yang dibakar dan disantap dengan cara dicocol pada gula Jawa cair bercampur parutan kelapa. Sangat mudah didapati di pedagang kaki lima di kota Bandung. Namanya colenak alias dicocol enak.

11. Es Doger

Yang terakhir ini tergolong minuman segar yang banyak ditemukan di pedagang kaki lima. Minuman ini semacam es campur dengan isi kelapa muda, potongan roti tawar, tape, alpukat dan merah delima, lalu diatasnya ditambahkan es serut dan diberikan susu kental manis dan sirup. Asalnya, penjual selalu mendorong gerobaknya mengelililingi kampung atau perumahan penduduk, sehingga dinamai Es Dorong Gerobak atau Es doger.

Anda penasaran? Carilah disekitar Anda, harga cukup terjangkau tidak sampai 50 ribu Rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun