Bila saya sempat mengunjungi mall untuk keperluan penting, misal mengaktifkan ponsel yang terblokir. Saya malahan melihat adegan lucu, orang-orang yang keluar dari rumah makan, lalu berdiri cukup rapat (padahal sarannya harus jaga jarak) dan malahan buka masker (padahal prokes mewajibkan selalu pakai masker) hanya untuk mendapatkan foto bersama yang akan diunggah ke sosial media. Opo tumon?
Banyak kisah unik yang muncul akibat ketegangan guna mengantisipasi agar tidak terpapar Covid. Ada yang menerima uang kembalian dari sopir taksi lalu uangnya disemprot desinfektans lalu dijemur. Kalau dulu keluar rumah, panik bila ketinggalan dompet atau ponsel, kini lebih panik bila ketinggalan masker.
Di dunia pendidikan juga muncul istilah kelon (kuliah online) yang hampir membuat pak Dosen ditalak isterinya saat membaca pesan WhatsApp dari mahasiswinya. "Pak, nanti malam kelon jam berapa?"
Daripada terus menerus tegang menghadapi Covid-19, menurut saya Indonesia Butuh Ketawa, karena jiwa yang senang yang dapat membuat kita imun dan sehat. Jangan stress apalagi depresi.
Lebih baik memikirkan hal-hal yang menyenangkan dan menggembirakan, membaca cerita lucu, menonton film komedi daripada menertawakan diri sendiri yang sama sekali tidak lucu. Mungkin mengikuti cerita politik yang ada di negeri ini bisa menjadi bahan lelucon yang membuat kita bisa ketawa. Ayo Indonesia tertawalah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H