Sekembalinya dari rumah sakit, Nikita yang mengetahui saya hidup sendiri, lalu berinisiatif mencari teman-teman yang tinggal satu kawasan denganku. Kebetulan rumahku dan rumah Nikita berjauhan, Utara dan Selatan kota. Lalu Nikita minta tolong kepada teman-teman yang rumahnya dekat denganku untuk menjenguk dan mengantarkan makanan.
Saat aku harus kontrol ke dokter, Nikita juga mengirimkan sopirnya untuk mengawalku ke rumah sakit. Sejak pulang ke rumah, aku tiap hari hari harus lapor kondisiku padanya. Suatu hari aku tertidur sebelum lapor padanya. Maka terjadilah kehebohan, semua teman dikontak oleh Nikita dan yang rumahnya satu kawasan denganku dipaksanya untuk melihat kondisiku.
Aku juga kaget, terbangun gara-gara pintu rumah diketuk orang. Ya ampun, ternyata aku tertidur dan ponsel sedang dimatikan karena sedang ditambah daya.Â
Dari teman yang mengetuk pintu rumahku, kuketahui bahwa dia dimintai tolong oleh Nikita yang mengkawatirkan kondisiku. Malam itu juga aku menghubungi Nikita dan memberitahukan bahwa kondisiku baik-baik dan hanya tertidur serta ponsel mati sehingga lupa lapor padanya.
Sejak malam itu teman-teman selalu mengingatkanku agar tidak lupa wajib lapor tiap hari pada Nikita.
Dari semua kejadian ini, aku sangat mengapresiasi ketulusan Nikita saat memperhatikan diriku. Bagiku, Nikita adalah perempuan terbaik bagiku tahun ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI