Salah satunya adalah dengan memastikan kegiatan pembersihan pantai selama satu bulan sekali. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti menyatakan, ada tiga hal utama yang difokuskan KKP dalam upaya pembersihan pantai tersebut.Â
"Pertama adalah dengan menjaga agar sampah plastik di daratan tidak berakhir di laut. Kedua dengan menekankan upaya daur ulang sampah plastik dan ketiga mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai,"
KKP telah memiliki anggaran untuk membeli mesin pencacah plastik dan mesin kompos organik dari air untuk ditempatkan di beberapa titik. Juga merealisasikan gerakan Gita Laut, berupa pelatihan, sekolah bahari, dan pembersihan pantai, serta peletakkan tempat sampah di beberapa destinasi wisata.Â
Juga nantinya akan didukung oleh kapal pengumpul sampah yang fokusnya saat ini di tempatkan di Labuan Bajo. Selain dana dari Pemerintah, beberapa perusahaan besar sangat berminat mendukung gerakan ini dengan memberikan bantuan secara spontan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP) mengumpulkan puluhan ton sampah dari aksi bersih-bersih pantai Pandu Laut Nusantara. Sebanyak 73 lokasi dari Aceh hingga Papua bakal menjadi tempat aksi bersih-bersih pantai tersebut. Kegiatan ini akan diikuti dengan penyediaan angkutan darat untuk membawa sampah yang diambil dari laut untuk dibawa ke TPA.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terlibat aksi bersih-bersih laut yang telah dimulai pada 19 Agustus 2018. Susi menambahkan, aksi tersebut tak hanya bisa dilakukan di laut, melainkan juga di sungai maupun danau.
Solusi Kita
Persoalan sampah di laut memang masih menjadi momok di Indonesia. Sebuah penelitian yang dirilis University of Georgia menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 besar negara penyumbang sampah plastik terbanyak ke laut dengan perkiraan 0,48-1,29 juta metrik ton per tahun. Â (sumber: www.kompas.com, 14 Agustus 2018).
Direktur Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia Tiza Mafira mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar nomor dua dunia yang paling banyak membuang sampah ke laut.Â
Berdasarkan data BPS dan Asosiasi Industri Plastik Indonesia, dalam setahun, terdapat sekitar 3,2 juta ton limbah plastik. "Solusinya adalah dengan mencegah penggunaan plastik sekali pakai," sebut Tiza.