Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pentingnya Komunikasi Antar Saudara Kandung

1 Mei 2019   09:48 Diperbarui: 1 Mei 2019   22:01 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat disarankan dalam komunikasi antara saudara kandung jangan sampai saling menyinggung perasaan, bila terpaksa harus berdebat, masing-masing harus dapat menjaga diri.

Hal lain yang sering kali memperburuk hubungan saudara kandung adalah masalah harta, bila orang tua wafat mendadak tanpa persiapan khusus, anak-anak yang ditinggalkan, bukannya secara arif membagi warisan dengan adil, tetapi justru saling gontok-gontokan memperebutkan warisan dari orang tuanya. Bahkan orangtua yang sudah menuliskan surat wasiat, bila dinilai kurang adil, dapat saja tetap menimbulkan persengketaan diantara sesama saudara kandung.

Sebaiknya antar sesama saudara kandung dapat saling menjaga hati, menerima kondisi saudaranya apa adanya, karena seseorang yang sekarang terpuruk bisa saja suatu hari sukses, kondisi tidak selalu sama yang alim akan tetap alim, yang ugal-ugalan akan selalu ugal-ugalan, sebaliknya saudara yang sekarang sukses bisa saja suatu hari jatuh miskin. 

Dan, hubungan yang paling dekat untuk dapat saling membantu secara tulus hanya dapat dilakukan oleh saudara kandung. Itulah sebabnya, terimalah saudara kandungmu dalam keadaan apapun. Karena kelak yang akan menjagamu adalah saudara kandungmu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun