Adalah Creative Traveler yang mengawali wisata religi dengan tajuk "Colourful Jakarta" yang berupaya menumbuhkan semangat toleransi pada bangsa Indonesia dan warga Jakarta pada khususnya.
Wisata religi ini mengunjungi lima ikon agama di kawasan Pasar Baru Jakarta Pusat, yakni Mesjid Istiqlal, Gereja Katedral, Kuil Sikh, Klenteng Sin Tek Bio dan Gereja Ayam. Karena tour ini diadakan di bulan Ramadhan, maka diadakan pada sore hari saat ngabuburit yang ditutup dengan buka puasa bersama.
Mesjid Istiqlal
Sebagai titik temu Mesjid Istiqlal (Depan Pintu Masuk utama), lalu rombongan mulai diajak mengeksplorasi Mesjid termegah di Indonesia ini. Entah kebetulan entah sudah takdir untuk menunjukkan toleransi beragama, Mesjid Istiqlal yang sengaja dibangun berhadapan dengan Gereja Katedral ini, ternyata diarsiteki oleh seorang Nasrani, Ir. Frederick Silaban yang memenangi lomba disain mesjid dengan tema "Ketuhanan".
Mesjid Istiqlal adalah mesjid terbesar di Asia Tenggara hingga saat ini, yang berarti mesjid merdeka. Mesjid ini dibuka untuk umum pada 22 Februari 1978. Masjid Istiqlal yang memiliki tujuh pintu masuk yang mempresentasikan tujuh surga ini, hampir selalu dikunjungi tamu negara, seperti Bill Clinton, Barack Obama, Raja Salman dan lain-lain.
Mesjid Istiqlal memiliki kubah dengan diameter 8 meter (melambangkan bulan Agustus, bulan kemerdekaan Indonesia) yang didukung oleh 12 kolom yang melambangkan ulang tahun Nabi Muhammad pada bulan ke-12 Rabi al-awwal. Memiliki lantai utama dengan empat aras balkon, seluruhnya menjadi lima lantai yang mempresentasikan lima pilar agama islam juga Pancasila.
Toleransi antar umat beragama direpresentasikan dengan menggunakan area parkir Mesjid Istiqlal pada perayaan Natal, Â sebaliknya area parkir Gereja Katedral juga digunakan pada sholat Idul Fitri. Bahkan pada 2017, Gereja Katedral sengaja mengundurkan jam misa kudus agar tidak mengganggu sholat Idul Fitri pada 25 Juni 2017 pagi.
Gereja Katedral
Gereja Katedral yang tepat berada didepan Mesjid Istiqlal adalah gereja Katolik Roma. Bangunan dengan arsitektur neo-gotik ini telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pembangunan awal pada 1826 diprakarsai oleh Leonard Petrus, dipugar pada 1890 oleh pastor Antonius yang dilanjutkan oleh uskup Mgr. Edmundus.
Kuil Sikh
Tour melanjutkan perjalanan mengunjungi sebuah Kuil Sikh di kawasan Pasar Baru. Agama Sikh berada dibawah pengawasan Ditjen Agama Hindu.
Agama Sikh mempercayai satu Tuhan, pendirinya Guru Nanak yang lahir di Lahore. Agama ini tidak mengenal kasta dan lebih mengutamakan persamaan derajat. Namun agama Sikh diterima di Indonesia bersama warga Hindu Bali dan Hindu lainnya.
Klenteng Sin Tek Bio
Klenteng ini didirikan tahun 1698, dengan dibangunnya mall, klenteng ini seakan tersembunyi. Merupakan klenteng tertua ke dua di Jakarta setelah Klenteng Petak Sembilan.
Ciri khas Klenteng ini, altar utama dipenuhi pelita dan lampion yang menyala sepanjang tahun. Di depan Klenteng Sin Tek Bio terdapat klenteng untuk memuja Dewi Kwan Im, yakni Klenteng Kwan Im Bio.
Gereja Ayam
Pada mulanya hanya berujud kapel (1856), lalu dipugar pada 1913 yang diarsiteki Hulswit seorang arsitek Belanda.
Dikenal sebagai Gereja Ayam karena memiliki penunjuk arah mata angin di bagian atas gereja berbentuk ayam. Lambang ayam ini mempresentasikan penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok, untuk mengingatkan agar umat Kristen tidak menyangkal Tuhan.
Gereja Ayam saat ini digunakan sebagai sarana ibadah GPIB Pniel, untuk warga Kristen Protestan. Didalamnya menyimpan alkitab tua cetakan tahun 1855 bersampul kayu dengan tebal 20 sentimeter, yang konon hanya ada dua buah di dunia.
Selain mengunjungi tempat-tempat ibadah, peserta juga ditunjukkan kayanya kuliner di kawasan Pasar Baru, Â bahkan bersifat manca negara. Di ujung Pasar Baru yang dekat bantaran sungai Ciliwung terdapat rumah makan India Gokul, banyak penjaja food street yang menjual takoyaki (Jepang), poffertjes (Belanda), Jambu Bangkok dan Thai Iced Tea (Thailand).
Bila Anda mau sedikit keluar dari Pasar Baru, Anda dapat menemukan Bakmi Gang Kelinci dan Chop Chop Ice Cream (Thailand). Bila keluar mengarah ke Plaza Metro Atom, Anda dapat menjumpai Kuo Tie Ayam (Tiongkok), Roti Bantal dan Es Sari Salju.
Aunty Moghini
Akhir dari tour wisata religi ini adalah buka puasa bersama di Gang Petak Arab dengan menu masakan India buatan Aunty Moghini, seorang nenek berusia 75 tahun asal Hyderabad yang menerima pesanan makanan rumahan India.
Menu yang dihidangkan berupa masala tea (teh berempah), samosa (sejenis pastel India) dan chapati bread yang disajikan bersama dal dan chole, berupa kuah sayur kari.
Tips Wisata Religi
Anda harus menggunakan pakaian yang sopan, tidak memakai tanktop atau celana pendek. Untuk peserta perempuan harap membawa syal / kerudung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H