Tour melanjutkan perjalanan mengunjungi sebuah Kuil Sikh di kawasan Pasar Baru. Agama Sikh berada dibawah pengawasan Ditjen Agama Hindu.
Agama Sikh mempercayai satu Tuhan, pendirinya Guru Nanak yang lahir di Lahore. Agama ini tidak mengenal kasta dan lebih mengutamakan persamaan derajat. Namun agama Sikh diterima di Indonesia bersama warga Hindu Bali dan Hindu lainnya.
Klenteng Sin Tek Bio
Klenteng ini didirikan tahun 1698, dengan dibangunnya mall, klenteng ini seakan tersembunyi. Merupakan klenteng tertua ke dua di Jakarta setelah Klenteng Petak Sembilan.
Ciri khas Klenteng ini, altar utama dipenuhi pelita dan lampion yang menyala sepanjang tahun. Di depan Klenteng Sin Tek Bio terdapat klenteng untuk memuja Dewi Kwan Im, yakni Klenteng Kwan Im Bio.
Gereja Ayam
Pada mulanya hanya berujud kapel (1856), lalu dipugar pada 1913 yang diarsiteki Hulswit seorang arsitek Belanda.
Dikenal sebagai Gereja Ayam karena memiliki penunjuk arah mata angin di bagian atas gereja berbentuk ayam. Lambang ayam ini mempresentasikan penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok, untuk mengingatkan agar umat Kristen tidak menyangkal Tuhan.
Gereja Ayam saat ini digunakan sebagai sarana ibadah GPIB Pniel, untuk warga Kristen Protestan. Didalamnya menyimpan alkitab tua cetakan tahun 1855 bersampul kayu dengan tebal 20 sentimeter, yang konon hanya ada dua buah di dunia.
Selain mengunjungi tempat-tempat ibadah, peserta juga ditunjukkan kayanya kuliner di kawasan Pasar Baru, Â bahkan bersifat manca negara. Di ujung Pasar Baru yang dekat bantaran sungai Ciliwung terdapat rumah makan India Gokul, banyak penjaja food street yang menjual takoyaki (Jepang), poffertjes (Belanda), Jambu Bangkok dan Thai Iced Tea (Thailand).