Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Di Jakarta Juga Ada Wisata Religi

27 Juni 2017   10:01 Diperbarui: 27 Juni 2017   10:24 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesjid Istiqlal (sumber: www.islamcity.com)

Tour melanjutkan perjalanan mengunjungi sebuah Kuil Sikh di kawasan Pasar Baru. Agama Sikh berada dibawah pengawasan Ditjen Agama Hindu.

Agama Sikh mempercayai satu Tuhan, pendirinya Guru Nanak yang lahir di Lahore. Agama ini tidak mengenal kasta dan lebih mengutamakan persamaan derajat. Namun agama Sikh diterima di Indonesia bersama warga Hindu Bali dan Hindu lainnya.

Klenteng Sin Tek Bio

Klenteng ini didirikan tahun 1698, dengan dibangunnya mall, klenteng ini seakan tersembunyi. Merupakan klenteng tertua ke dua di Jakarta setelah Klenteng Petak Sembilan.

Ciri khas Klenteng ini, altar utama dipenuhi pelita dan lampion yang menyala sepanjang tahun. Di depan Klenteng Sin Tek Bio terdapat klenteng untuk memuja Dewi Kwan Im, yakni Klenteng Kwan Im Bio.

Gereja Ayam

Pada mulanya hanya berujud kapel (1856), lalu dipugar pada 1913 yang diarsiteki Hulswit seorang arsitek Belanda.

Dikenal sebagai Gereja Ayam karena memiliki penunjuk arah mata angin di bagian atas gereja berbentuk ayam. Lambang ayam ini mempresentasikan penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok, untuk mengingatkan agar umat Kristen tidak menyangkal Tuhan.

Gereja Ayam saat ini digunakan sebagai sarana ibadah GPIB Pniel, untuk warga Kristen Protestan. Didalamnya menyimpan alkitab tua cetakan tahun 1855 bersampul kayu dengan tebal 20 sentimeter, yang konon hanya ada dua buah di dunia.

Gereja Ayam (Sumber: www.ulinulin.com)
Gereja Ayam (Sumber: www.ulinulin.com)
Kawasan Kuliner

Selain mengunjungi tempat-tempat ibadah, peserta juga ditunjukkan kayanya kuliner di kawasan Pasar Baru,  bahkan bersifat manca negara. Di ujung Pasar Baru yang dekat bantaran sungai Ciliwung terdapat rumah makan India Gokul, banyak penjaja food street yang menjual takoyaki (Jepang), poffertjes (Belanda), Jambu Bangkok dan Thai Iced Tea (Thailand).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun