Setelah mengisi daftar hadir, peserta sudah mendapatkan kartu Danamon Flazz edisi Regular bergambar mercu suar. Natalia Damayanti memperkenalkan kartu Danamon Flazz yang sudah tersedia di 40 Cabang Bank Danamon dengan proses Top Up yang sangat mudah, melalui EDC di cabang bank terdekat atau melalui ATM Jaringan Prima, Alfa Mart atau Toko Buku Gramedia.
Manfaat kartu Danamon Flazz dapat untuk membayar transaksi transportasi (Trans Jakarta, Commuter Line), belanja di sejumlah mini market (Alfa Mart, 7-11, Circle K, Hypermart), kedai kopi Starbucks dan membayar parkir.
Selain kartu Danamon Flazz edisi Reguler, Danamon juga menerbitkan edisi terbatas (Limited Edition) bergambar pemain Manchester United (Wayne Rooney, Arder Herrera, dan David de Gea).
Tanya jawab berlangsung seru, antara peserta acara di Lau's Kopi dan pemirsa melalui Live Facebook dengan semua nara sumber, juga ada kebalikannya nara sumber bertanya kepada peserta, hanya waktu saja yang membatasinya. Karena peserta harus makan siang dan nonton bareng.
Setelah dilakukan pengumuman pemenang lomba tweet, dilakukan penyerahan hadiah dan foto bersama, yang dilanjutkan dengan makan siang bersama. Karena minuman sudah dibagikan pada awal acara, banyak peserta yang kehabisan minuman. Nah, kesempatan untuk mencoba kemudahan bertransaksi dengan kartu Danamon Flazz dengan membeli minuman di Lau's Kopi atau di cafe Studio Setiabudi XXI. Bagi yang pulang ke rumah menggunakan Commuter Line juga dapat mencobanya.
Keseruan acara kerja bareng Komik, Kompasiana dan Danamon diakhiri dengan nonton bareng film nasional "Satria Heroes: Revenge of Darkness" sebuah film super hero hasil kolaborasi sineas Indonesia dan Jepang. Keseruan film "Satria Heroes: Revenge of Darkness" dapat diikuti pada tulisan "Menyaksikan Jakarta Berantakan Melalui Film Tokosatsu".
Sekitar jam 14.30 kami keluar dari Theatre 3 Setiabudi XXI, kamipun pulang ke rumah atau menuju lokasi lain sesuai kepentingan masing-masing.
Film adalah salah satu bentuk komunikasi antara pembuat film dan penikmat film yang melibatkan tanda dan simbol dalam produksinya, serta mempunyai makna atau pesan. Film tentang perempuan tentunya bercerita banyak tentang hak perempuan. Seperti perlakuan yang adil terhadap perempuan, dan citra perempuan itu sendiri. Maka sudah saatnya sineas perempuan pegang kendali dalam perfilman nasional dengan menciptakan stereotip baru pada tokoh perempuan dalam film nasional.