Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenangan dalam Cita Rasa Jadul 'Paris van Java'

5 September 2016   08:15 Diperbarui: 5 September 2016   08:25 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi Aroma Bandung bukanlah kopi biasa. Setelah dibeli dan dibersihkan, biji kopi aroma disimpan paling tidak selama 8 tahun untuk biji kopi Arabika dan 5 tahun untuk kopi Robusta sebelum mulai diolah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar asam, sehingga rasa kopi yang dihasilkan lebih murni. Dengan begitu, selain jadi lebih nikmat, kopi aroma ini dipercaya tidak mengganggu kerja lambung.

Kopi Aromo (Sumber: Idfi)
Kopi Aromo (Sumber: Idfi)
Restoran Braga Permai

Awalnya restoran Braga Permai didirikan pada 1923 dengan bangunan bergaya tradisional Eropa dan bernama Maison Bogerijen. Restoran ini di masa keemasannya pernah menjadi restoran elite bagi warga Eropa dan penyedia jasa kuliner Kerajaan Belanda di Bandung termasuk Gubernur Hindia Belanda saat itu. Sayang arsitektur bergaya Eropa musnah dilalap api di tahun 1960-an dan namapun berganti menjadi Braga Permai. Nikmati sedikit sentuhan tempo doeloe di dalam ruangan dengan gambar dan foto Bandung zaman dulu. Rumah makan yang buka tiap hari pukul 10.00-22.00 ini menawarkan beragam menu dengan kisaran harga Rp. 25-150 ribu, termasuk es krim otentik dengan 6 varian rasa, pastries dan kue-kue seperti Tompoesjes, Ananas Geap, Speculaas Almond, Ontbijkoek dan Booterstaf yang sangat cocok dihidangkan bersama es krim atau minum teh serta coklat homemade yang tetap dipertahankan keasliannya hingga sekarang.

Meski saat ini sudah banyak dipasarkan kuliner kekinian, namun kuliner dengan cita rasa jadul ini masih mampu eksis ditengah maraknya persaingan bisnis kuliner di kota kembang, Bandung. Anda tertarik? Segera meluncur ke lokasi yang telah diceritakan di atas. Selamat menikmati !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun