Kami melanjutkan penelusuran Kota Tua dengan mengarahkan perjalanan ke Lapangan Fatahillah atau Taman Fatahillah, sebuah alun-alun dimana terdapat Kantor Gubernur Jenderal, yang kini difungsikan sebagai Museum Sejarah Jakarta. Sebelum mencapai Tamah Fatahillah, kami sempat melintasi Kedai Kopi Aroma Nusantara yang menempati bangunan tua yang sudah direnovasi, yang khusus menjajakan kopi dari seluruh Indonesia. Indonesia adalah negara penghasil kopi terbaik di dunia, dan rencananya pada salah satu bagian bangunan Kedai Kopi ini akan dijadikan Museum Kopi. Kedai Kopi ini juga menyediakan mixed kopi dari berbagai kopi yang dihasilkan dari seluruh pelosok nusantara, dari Gayo di Aceh hingga Wamena di Papua.
Anda akan menjumpai sebuah meriam besar yang dikenal sebagai Meriam si Jagur yang merupakan meriam hasil rampasan pemerintah Hindia Belanda dari Portugis, didekatnya terdapat Kantor Pos, yang hingga kini masih berfungsi. Bergeser ke sisi Timur, Anda akan mendapati Museum Keramik dan Seni Rupa yang menempati bekas Kantor Dewan Kehakiman pada tahun 1870.
Sisi berikutnya adalah sisi Barat yang kini difungsikan sebagai Museum Wayang, semula berfungsi sebagai Gereja Lama Belanda yang dibangun pada abad 17. Gereja Lama ini pernah terbakar dan dibangun kembali dengan sebutan Gereja Baru pada menjelang pertengahan abad 18. Dulunya di halaman dalam bangunan ini juga menjadi tempat makam para Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan warga Belanda lainnya. Kini kompleks pemakaman telah dipindahkan ke Musem Taman Prasasti yang terdapat di kawasan Tanah Abang.
Ditengah-tengah alun-alun terdapat sebuah bangunan yang merupakan tempat mengambil air bagi penduduk sekitar, airnya jernih sehingga dapat dimanfaatkan untuk air minum. Kini fungsi sebagai tempat mengambil air sudah ditiadakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H