Ada seorang anak Habib Ali Kwitang atau cucu dari Habib Cikini yang juga bernama Abdurrahman. Nama yang sama ini sering menyebabkan kekeliruan. Yang menikah dengan seorang wanita Belanda, bukanlah Habib Abdurrahman yang Habib Cikini, melainkan cucu Habib Cikini yang juga bernama Abdurrahman. Habib Abdurrahman ini yang memperIstri seorang wanita Belanda, yang akhirnya menjadi mualaf dan merubah namanya menjadi Mariam. Isteri Habib yang warga Belanda ini sangat tekun belajar agama, dan dalam dua tahun sudah menunaikan ibadah haji, dan melanjutkan syiar agama Islam setelah suaminya wafat.
Makam Keramat
Nama lengkap Habib Cikini adalah Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi. Habib Cikini wafat 1879 dan dimakamkan di daerah Cikini. Karena makamnya hanya didatangi beberapa orang saja untuk berziarah. Seiring perkembangan kota Jakarta, makam ini mau dipindahkan karena akan dibangun apartemen.
Demikian kisah syiar agama Islam di daerah Cikini-Kwitang, di era penjajahan Belanda. Sayangnya belum ada situs resmi yang menjamin kevalidan sejarah, tulisan ini dikumpulkan dan dirangkai dari beberapa sumber dan wawancara dengan Habib pewaris makam Habib Cikini. Semoga para ahli sejarah berkenan menyempurnakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H