Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mengenal Figur Syiar Islam di Batavia: Habib Cikini

22 Juni 2016   09:30 Diperbarui: 22 Juni 2016   17:47 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Cikini (Dok.Pri)

Ada seorang anak Habib Ali Kwitang atau cucu dari Habib Cikini yang juga bernama Abdurrahman. Nama yang sama ini sering menyebabkan kekeliruan. Yang menikah dengan seorang wanita Belanda, bukanlah Habib Abdurrahman yang Habib Cikini, melainkan cucu Habib Cikini yang juga bernama Abdurrahman. Habib Abdurrahman ini yang memperIstri seorang wanita Belanda, yang akhirnya menjadi mualaf dan merubah namanya menjadi Mariam. Isteri Habib yang warga Belanda ini sangat tekun belajar agama, dan dalam dua tahun sudah menunaikan ibadah haji, dan melanjutkan syiar agama Islam setelah suaminya wafat.

Makam Keramat

Nama lengkap Habib Cikini adalah Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi. Habib Cikini wafat 1879 dan dimakamkan di daerah Cikini. Karena makamnya hanya didatangi beberapa orang saja untuk berziarah. Seiring perkembangan kota Jakarta, makam ini mau dipindahkan karena akan dibangun apartemen.

Prasasti di makam (Dok. Pri)
Prasasti di makam (Dok. Pri)
Makam ini terkenal sejak mengeluarkan air terus menerus selama satu minggu, saat makam ini digali untuk dipindahkan. Air yang memancar deras dari makam Habib Abdurrahman bin Abudullah Al Habsy di Cikini ini sebenarnya disebabkan fenomena alam biasa saja, karena kawasan Cikini - Kwitang dikenal memiliki sungai dalam tanah. Dalam ilmu pengetahuan dikenal sebagai air tanah dangkal. Kini makam Habib Cikini dibangun jauh lebih indah, dihormati dan terletak tepat di sebelah bangunan apartemen yang sedang dibangun.

Pintu Masuk Makam (Dok. Pri)
Pintu Masuk Makam (Dok. Pri)
Makam dibangun seperti masjid, ada dua bagian, bagian pertama dengan tiga makam, makam Habib Cikini, makam Syarifah isteri pertama Habib Cikini dan cucu Habib Cikini (anak dari Habib Kwitang). Bagian kedua adalah tempat untuk melaksanakan sholat.

Demikian kisah syiar agama Islam di daerah Cikini-Kwitang, di era penjajahan Belanda. Sayangnya belum ada situs resmi yang menjamin kevalidan sejarah, tulisan ini dikumpulkan dan dirangkai dari beberapa sumber dan wawancara dengan Habib pewaris makam Habib Cikini. Semoga para ahli sejarah berkenan menyempurnakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun