Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenali Kanker pada Anak sejak Dini

15 Februari 2016   08:08 Diperbarui: 15 Februari 2016   18:18 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu siang 13 Februari 2016 di Ring O Flavor Bliss, Alam Sutera, Tangerang Selatan, saya menjumpai anak-anak muda mengenakan kaus dengan lambang pita emas. Kalau pita merah lazimnya digunakan oleh para relawan peduli HIV/AIDS.

Nah, kalau pita emas ada kaitannya dengan apa, ternyata pita emas adalah lambang kepedulian terhadap kanker pada anak. Ternyata kanker sudah terdeteksi tidak hanya menyerang orang dewasa saja, melainkan juga sudah menyerang anak-anak.

Seringkali orang tua hanya beranggapan adanya benjolan pada anaknya hanya disebabkan terantuk benda keras. Hal ini tidak boleh dianggap sepele, adanya benjolan harus segera diperiksakan pada dokter. Bila dokter mendeteksi benjolan itu sebagai tumor, harus diperiksakan pada dokter spesialis patologi anatomi.

Dokter spesialis inilah yang nantinya berhak menentukan tumor itu jinak atau ganas. Tumor yang ganas inilah yang dikenal sebagai kanker. Sel-sel kanker ini dengan mudah dapat menyebar ke organ-organ tubuh lainnya di luar dari organ yang terkena pada awalnya.

Sebagai contoh, seorang anak yang terkena kanker bola matanya, dapat menyebar ke otak dan sumsum tulang. Jika sudah terjadi penyebaran maka dinyatakan sebagai kanker stadium lanjut.

Itulah sebabnya sangat diperlukan upaya pencegahan sedini mungkin. Karena kanker yang dijumpai pada stadium awal lebih mudah unuk ditangani daripada jika ditemukan pada stadium lanjut.

Kanker pada Anak

Kanker pada anak memang berbeda dari kanker pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sementara pada anak tidak.

Bila kanker pada orang dewasa dapat dideteksi dengan pap smear untuk mendeteksi dini kanker leher rahim atau periksa payudara sendiri untuk deteksi dini kanker payudara, pada anak, deteksi dini baru bisa dilakukan pada kanker bola mata atau retinoblastoma.

Deteksi dini untuk kanker bola mata dapat dilakukan di puskesmas oleh seorang tanaga kesehatan terlatih dengan alat ophthalmoscope, alat untuk melihat bagin dalam dari mata anak. Bila mata anak normal, maka pemeriksa akan melihat warna merah terpantul dari mata si anak.

Jenis kanker

Kanker itu ada yang cair dan padat. Bentuk cair didalam tubuh manusia adalah darah, dikenal sebagai kanker darah atau leukemia. Kanker darah ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, termasuk anak-anak. Dan terjqdinya pada sumsum tulang, tempat produksi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

Bila kadar darah merah rendah, maka anak akan terlihat pucat. Atau sering demam akibat kadar sel darah putih yang rendah, juga perdarahan kulit, gusi atau mimisan akibat kadar trombosit di dalam darah yang rendah. Bila pada anak dijumpai ketiga gejala ini, dapat dicurigai seorang anak terkena leukemia.

Gejala lainnya kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, perus terlihat membesar dan testis membesar dan keras, gejala ini akibat penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya. Bila ditemukan gejala diatas, sebaiknya anak segera diperiksakan ke dokter.

Sedangkan bentuk padat, terlihat sebagai benjolan pada organ tubuh, bisa terdapat pada otak, mata, hati, ginjal dan lain-lain. Orang tua pada saat memandikan anaknya, wajib waspada bila melihat atau meraba benjolan pada mata, leher, paru, perut, alat kelamin, tangan atau kaki dan otak. Bila mendapatkan benjolan, harus segera memeriksakan anak ke dokter agar kanker terdeteksi lenih awal.

Seorang anak yang terkena kanker dan dibawa orang tuanya ke dokter pada stadium awal dan mendapatkan penanganan baik. Memiliki angka harapan sembuh dari kanker sebesar 80%, sedangkan yang dijumpai pada stadium lanjut, angka harapan sembuh hanya 25%.

Hari Kanker Anak Sedunia

Hari ini, 15 Februari 2016 diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia, sebagai sarana untuk mengingatkan kepada setiap orang tua agar lebih waspada terhadap tanda-tanda kanker pada anaknya, dan segera memeriksakan anak ke dokter bila tanda-tanda kanker telah ditemukan. Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia, juga dimanfaatkan oleh lembaga sosial pemerhati kanker anak untuk menggalang donasi guna menjalankan Rumah Singgah, seperti yang dilakukan oleh Yayasan Anyo Indonesia dengan menyelenggarakan Anyo Fun Run 2016 di Flavor Bliss Alam Sutera yang diikuti 3.000 peserta, 14 Februari 2016 yang lalu. Sekaligus melakukan sosialisasi mengenai Kanker Anak, agar orang tua lebih waspada.

Kesimpulan

Demi kebaikan anak Anda, sebagai orang tua harus segera membawa anak ke dokter bila menjumpai gejala adanya kanker. Jangan takut, karena bila diketahui lebih dini, potensi sembuh jauh lebih besar daripada bila ditemukan pada stadium lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun