Beberapa menu kuliner makan siang yang tidak saya ambil adalah opor ayam, udang gulung, lontong, roti, dan french fries, karena saya perkirakan tidak terlalu istimewa dan akan terlalu kenyang bila harus dicicipi semuanya.
Ronde ke tiga, saya maju untuk mengambil dessert berupa es buah, yang terdiri potongan atau irisan buah kecil-kecil dipadu dengan sirop yang manisnya sedang dan butiran es batu yang tidak terlalu banyak. Sangat menyegarkan di tengah udara panas kota Jakarta.
Secara keseluruhan, menu makan siang di Istana tidaklah terlalu mewah dan berlebihan seperti menu kuliner di hotel bintang lima saat menghadiri pesta kawin anak konglomerat. Mungkin disesuaikan dengan kesederhanaan Presiden Joko Widodo. Tidak ada gubuk-gubuk berisikan kambing guling, steak salmon atau sup asparagus kepiting yang mahal.
Saya sempat mencatat ada yang kurang yakni tidak adanya jamu beras kencur atau asam kunyit, yang merupakan kegemaran Presiden, padahal sering tersaji pada menu makan siang di beberapa hotel.
Apa Yang Disantap Presiden?
Anda penasaran bukan ? Pada kesempatan makan siang bersama Presiden, sempat mengintip makanan yang ada di piring Presiden, beberapa sendok nasi kebuli, ayam pedas, martabak bayam, satu tusuk sate sapi manis dan sepotong kare bebek. Porsi makan Presiden cukup sedikit, mungkin guna menjaga berat tubuhnya agar tetap stabil dan bugar. Meski sudah sembuh dari flu ringannya, Presiden tidak menghabiskan es buah yang diambilnya. Urap salah satu makanan favorit Presiden juga tidak diambil, mungkin karena salah penempatan (di dekat dessert).
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI